TOTABUAN.CO — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menurunkan status Gunung Tangkubanparahu dari semula waspada kini kembali normal.
Objek wisata yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat, kini bisa kembali dinikmati wisatawan.
Seperti diketahui sebelumnya, gunung aktif strato ini sempat ditutup selama satu minggu setelah aktivitas vulkaniknya meningkat. PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati kawah dengan radius 1,5 kilometer.
“Jadi mulai hari ini Tangkuban Parahu dibuka kembali,” kata Putra Kaban, Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) sebagai pengelola taman wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, melalui pesan singkat elektronik, Jumat (9/1/2015).
Putra menjelaskan, dibukanya kembali taman wisata alam Gunung Tangkubanparahu karena pihaknya sudah menerima pemberitahun dari PVMBG yang menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Tangkubanparahu turun dari waspada menjadi normal kembali.
“Berdasarkan hasil evaluasi data dari pos pemantauan, aktivitas gunung tangkubanparahu terhitung 8 Januari 2015 pukul 17.00 WIB status aktivitasnya diturunkan dari waspada (level 2) menjadi normal (level 1),” jelasnya.
Gunung Tangkubanparahu dinyatakan naik level dari normal menjadi waspada sejak Rabu (31/12/2014) pada pukul 15.00 WIB. Anggota Tim Peringatan Dini Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Johan Kusuma, mengatakan, aktivitas vulkanik gunung itu sudah menggeliat sejak tanggal 24 Desember 2014 lalu. Dengan peningkatan aktivitas tersebut, Kawah Ratu yang merupakan kawah terbesar di gunung tersebut dikhawatirkan mengeluarkan material vulkanik seperti gas beracun. Wisatawan dan warga pun diimbau untuk tidak mendekati kawah pusat dengan radius 1,5 Kilometer.
Berdasarkan website resmi PVMBG, sejak 4 Januari pengukuran deformasi sudah stabil. Pemantauan kegempaan baik jumlah harian maupun energi gempa vulkanik harian sudah menurun.
Selain itu gas-gas vulkanik di udara/ ambien secara umum konsentrasi gas SO2 masih di bawah 2 ppm (batas ambang normal 2 ppm). Sedangkan gas H2S di bawah 5 ppm jauh di bawah batas ambang normal 10 ppm.
Kini wisatawan bisa kembali keindahan panorama Tatar Parahyangan dari Gunung Tangkubanparahu.
sumber : detiknews.com