TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Kekecewaan warga Bolmong Raya soal cita-cita pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow (PBMR) kandas. Ini setelah diketahui PBMR tak masuk dalam daftar prioritas pemekaran yang dibahas DPR dengan pemerintah.
Ketua Komite Nasional Pemudah Indonesia (KNPI) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Anhar Pasambuna menyesalkan sikap Gubernur Sulut Sinyo harry Sarundayang yang dinilai setengah hati untuk berjuang dengan warga Bolmong Raya.
“ Kelihatan memang setengah hati. Pernyataan-pernyataan disetiap kesempatan bahkan di media hanya janji,”kata Anhar.
Buka hanya itu, SHS memang pintar untuk memainkan peran politik kepada lima kapala daerah yang ada di Bolmong Raya. Terbukti bupati dan walikota di Bolmong Raya hanyut dalam irama politik dari SHS,tuturnya.
“ Kami kecewa ternyata P-BMR tak masuk dalam dalam gelombang ke dua yang kemungkinan baru bisa dibahas oleh DPR periode 2014-2019 mendatang. Apakah ini bukan kerugian ?,” ujar Anhar.
Secara terpisah Ketua KNPI Bolmong Timur (Boltim) Haris Pratama Soemanta menambahkan, tak masuknya PBMR dalam pembahasan di DPR, karena lambatnya pemerintah provinsi. Dengan demikian, harapan masyarakat akhir tahun ini pupus.
“ Hanya satu kata, Pemprov lambat,” tuturnya.
Namun meski demikian, semangat seluruh elemen masyarakat Bolmong Raya menuju daerah otonom baru (DOB) jangan pernah berhenti tutur Harris.
Editor Hasdy Fattah