TOTABUAN.CO — Pemimpin negosiasi Palestina, Saeb Erekat, memuji sikap Prancis yang tetap memberi dukungan kemerdekaan untuk negaranya. Padahal, Prancis baru saja diserang teroris sepanjang pekan lalu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kantor majalah Charlie Hebdo diserang dua teroris bernama Said dan Cherif Kouachi pada Rabu 7 Januari 2015. Insiden di Kota Paris tersebut menewaskan 12 orang.
Selanjutnya, giliran sebuah supermarket yang disandera dua orang yakni Amedy Coulibaly dan istrinya Hayat Boumeddiene. Tragedi itu juga membuat empat orang sandera merenggang nyawa. Total ada 17 korban tewas akibat tragedi itu.
Meski demikian, Presiden Prancis Francois Hollande menegaskan tetap memberi dukungan kepada Palestina untuk merdeka. Hal itu diungkapkan Erekat kepada Radio Mawtini, Selasa (13/1/2015).
Presiden Hollande menyatakan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan memberi dukungan untuk kemerdekaan Palestina di Dewan Keamanan PBB (DK-PBB).
Sebagaimana diketahui, Presiden Abbas menghadiri acara penghormatan untuk para korban serangan itu di Paris pada Minggu 11 Januari 2015. Menurutnya, Abbas menyampaikan surat untuk Hollande dari warga Palestina yang ditahan di Israel.
Dalam surat itu tertulis para tahanan membicarakan rasa solidaritas dengan warga Prancis yang mengalami serangan teroris. Mereka pun mengutuk serangan teroris yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
Ketika Presiden Abbas bersama petinggi negara lain terbang ke Paris untuk memberi penghormatan kepada para korban, warga Palestina pun menggelar solidaritas yang sama di Kota Ramallah dan Gaza.
sumber : merdeka.com