TOTABUAN.CO — Pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah di tiga kota besar yakni Bandung, Jakarta, dan Surabaya akan mempercepat realisasi pembangunan sarana transportasi massal untuk mengatasi kemacetan. Sistem transportasi di ketiga kota tersebut akan menjadi proyek percontohan untuk wilayah lainnya.
“Kita harapkan dalam waktu secepatnya kita putuskan, tentu ada kerja sama pusat dengan daerah. Kita harapkan ini betul-betul sebuah visi ke depan kita untuk menyiapkan sistem transportasi yang baik, transportasi massal bagi masyarakat,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, seperti dikutip Kamis (26/2/2015).
Menurut Jokowi, saat ini sudah ada perencanaan mengenai transportasi massal namun masih minim eksekusi. Oleh karena itu perlu langkah cepat untuk mengimplemtasikannya agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat.
“Banyak rencana yang sudah diberikan pada saya, terutama di Jakarta, Bandung, Surabaya sudah ada rencana tetapi tidak segera diputuskan sehingga terlambat dalam hal mengantisipasi kemacetan. Saya beri contoh MRT sudah 24 tahun tidak diputuskan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bappenas Adrinof Chaniago mengatakan, ketiga wilayah tersebut menjadi pritoritas pembangunan.
“Itu yang punya area metropolitan. Bisa saja nanti ada Medan, Makassar. Sekarang ini dulu,” cetusnya.
Dia menjelaskan, rencana pengembangan transportasi massal meliputi mass rapid transportation (MRT), metro capsule, dan kereta rel listrik (KRL). Intinya, moda transportasi yang bisa mengangkut dalam jumlah yang besar. Sambil menyiapkan aspek lainnya seperti perumahan yang dekat dengan tempat bekerja sehingga bisa mengurangi volume orang yang bergerak di jalan.
“Jabodetabek ada mengajukan Ligth Mass Transport. Itu mirip monorel, rute dari Cibubur masuk ke tengah kota dan nanti menggunakan badan jalan tol. Jadi kita tidak ada masalah dengan lahan,” tuturnya.
Sementara itu, dia mengatakan, Surabaya mengajukan jalur kereta rel ganda alias double track dan MRT. Adapun untuk Bandung Raya, akunya, belum memiliki kajian. Hal tersebut masih perlu dibahas di Bappenas.
Adrinof berharap, kajian untuk mempercepat realisasi pengembangan transportasi di tiga wilayah tersebut bisa diselesaikan secepatnya. Termasuk porsi penggunaan APBN dan APBD maupun skema kerja sama pembangunan yang melibatkan swasta.
sumber : metrotvnews.com