• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Juli 29, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Anak Muda Sekarang Malas Belajar Membuat Wayang Kulit

Redaksi by Redaksi
10 Oktober 2014
in Nasional
0
Anak Muda Sekarang Malas Belajar Membuat Wayang Kulit
0
SHARES
22
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TOTABUAN.CO — Membuat wayang kulit klasik tidak bisa sembarangan. Menurut Sagio, pembuat wayang kulit senior asal Yogyakarta, wayang kulit klasik memiliki pakem atau standar yang sudah ditentukan. Untuk mempelajari dari nol bisa memakan waktu tiga tahun. Bila ditambah mempelajari proses pewarnaannya bisa memakan waktu lima tahun.

Pembuatan detail-detail dan pewarnaan yang sempurna pada wayang kulit diakui Sagio memiliki kerumitan tersendiri. Bagi seorang Sagio yang memang mencintai dan mulai membuat wayang kulit sejak berusia 11 tahun, kerumitan tersebut bukanlah halangan yang berarti. Namun, ia sangat khawatir kerajinan wayang kulit akan sulit berkembang bila melihat generasi penerus saat ini.

“Anak-anak muda jaman sekarang maunya yang serba instan atau cepat jadi. Kalau mempelajari hal-hal yang rumit seperti membuat wayang kulit ini, mereka cenderung malas. Pada tahun 1970-an masih banyak anak-anak SD yang sepulang sekolah datang ke rumah saya untuk belajar membuat wayang kulit. Sedangkan, sekarang sudah sangat jarang,” ujar Sagio pada acara Meet The Makers 9 di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta, Kamis (9/10).

Dilanjutkan Sagio, pada akhirnya semua kembali ke masalah ekonomi lagi. Menurutnya, 75 persen konsumen wayang kulit adalah orang asing. Dengan begitu, saat isu teroris merebak, penjualan wayang kulit pun semakin berkurang. Hingga sekarang ia mengaku masih sulit mengembalikan bisnis seperti dulu lagi.

“Anak-anak muda jaman sekarang ekspektasinya saat mempelajari sesuatu adalah untuk menghasilkan uang. Dengan begitu saat mereka mendapatkan goncangan ya mereka mudah menyerah. Itulah tantangan saya saat ini untuk mengembangkan bisnis wayang kulit,” imbuhnya.

Namun, ia sedikit memiliki harapan kembali saat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membangun perguruan tinggi yang masih dibawah binaan Institut Seni Indonesia (ISI), yakni Akademi Komunitas Seni dan Budaya Yogyakarta, satu bulan lalu.

“Ada tiga prodi yang ditawarkan, yakni wayang kulit, dalang dan tari. Saya menjadi pengajar untuk prodi wayang kulit. Dan saat ini ada 20 mahasiswa untuk prodi wayang kulit. Walaupun jumlahnya sedikit, tapi saya cukup optimis,” tandasnya.

sumber : beritasatu.com

Tags: texs
Previous Post

Lukisan Gua Tertua Maros, Bukti Indonesia Mengenal Seni Cadas

Next Post

Kasus Dugaan Asusila, Hari ini Raja Solo Dijadwalkan Diperiksa Polisi

Next Post
Kasus Dugaan Asusila, Hari ini Raja Solo Dijadwalkan Diperiksa Polisi

Kasus Dugaan Asusila, Hari ini Raja Solo Dijadwalkan Diperiksa Polisi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

PT Xinfeng Gemah Semesta Siapkan Pupuk Bantu Petani Bolmong
Bolmong

PT Xinfeng Gemah Semesta Siapkan Pupuk Bantu Petani Bolmong

by Redaksi
28 Juli 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG – Salah satu calon investor, PT Xinfeng Gemah Semesta mulai menunjukan komitmennya untuk membantu para petani di Labupaten...

Read moreDetails
Harga Beras di Bolmong Belum Stabil, DKP Maksimalkan Program GPM

Harga Beras di Bolmong Belum Stabil, DKP Maksimalkan Program GPM

28 Juli 2025
Percepat Pengurusan NIB KMP, DPMPTSP Bolmong Buka Service Point di Empat Titik

Percepat Pengurusan NIB KMP, DPMPTSP Bolmong Buka Service Point di Empat Titik

28 Juli 2025
Bolmong Siaga Darurat Bencana Karhutla dan Angin Kencang

Bolmong Siaga Darurat Bencana Karhutla dan Angin Kencang

28 Juli 2025
Waspada, Suhu Panas di Bolmong Mencapai Hingga 35.6 Derajat Celicius

Waspada, Suhu Panas di Bolmong Mencapai Hingga 35.6 Derajat Celicius

28 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.