TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Satu Data Indonesia bekerjasama dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ini, melaksanakan kegiatan pelatihan tentang data driven journalism.
Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Kamis-Jumat itu dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Kotamobagu yang diikuti 20 wartawan baik cetak maupun cyber.
Para pemateri yang dihadirkan seperti Budi Nurgianto (Tempo) Rony Buol (Zona Utara mantan Kompas.com) serta Hesthi Murthi (Tempo).
Dalam pelatihan itu para wartawan mendapat materi tentang teknik data cleaning dan analisis serta simulasi.
Pada hari pertama para wartawan mendapat pelatihan dari ketiga pemateri. Seperti menyusun outline peliputan yang dipandu Hesthi Murthi dan Budi Nurgianto dari Majalah Tempo. Sedangkan Rony Buol memberikan materi tentang bagaimana pentingnya data terkait kerja jurnalis.
Menurut Budi, dalam melaksanakan tugas investigasi, seorang wartawan harus mampu mengumpulkan data. Di era digital saat ini kata dia, masih banyak wartawan yang kurang memanfaatkan informasi sebagai data.
“Sebelum melaksanakan tugas peliputan investigasi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Salah satunya penyusunan outline penyusunan peliputan,” jelasnya.
Hesthi Murthi saat memberikan materi menegaskan tentang prinsip investigasi. Yang pertama kata dia, investigasi itu dilakukan karena berkaitan dengan publik, ada pelanggaran yang dilakukan serta terdapat sesuatu yang disembunyikan.
“Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan investigasi. Salah satu contoh ada keterlibatan public di sana,” jelas Ketua Advokasi Hukum AJI ini.
Rony Buol juga mengungkapkan, era digital saat ini data ada di mana-mana. Namun biasanya banyak yang belum mampu memanfaatkan informasi yang ada.
Menurutnya Data Driven Journalism sangatlah penting bagi seorang jurnalis saat menjalankan tugas peliputan investigasi.
Dalam kegiatan melaksanakan tugas harus diawali dengan pembuatan atau penyusunan outline liputan investigasi yang berdasarkan data yang ada.
Dia menyebutkan jurnalisme berbasis data saat ini menjadi hal yang penting. Selain akan membuat masyarakat puas, masyarakat juga akan dibuat pintar.
“Itu benar-benar menjalankan fungsi sebagai jurnalis,” tutur peraih juara dua Lomba Menulis Wisata Pesona Bahari oleh Kementerian Pariwisata Indonesia ini.
Pelatihan Data Driven Journalism ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam membuat liputan mendalam menggunakan metode investigasi dan data jurnalisme.
Hal ini untuk mendorong para jurnalis mengkampanyekan keterbukaan data.
Abdul Bahri Kobandaha salah satu peserta yang ikut dalam pelatihan itu mengaku, bahwa materi yang diberikan sangat membantu mengedukasi terlebih tentang tata cara dalam penyusunan sebelum melaksanakan tugas peliputan.
Menurutnya waktu dua hari yang diberikan oleh panitia masih kurang. Sebab banyak hal yang perlu dipelajari dan ditanya kepada para pemateri.
“Banyak hal yang kita dapat dalam pelatihan itu, tapi banyak pula yang kita belum dapatkan,” ungkapnya.
Penulis: Hasdy