TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Erika Maasi warga Motoboy Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan protes ke pihak Pos Indonesia cabang Kotamobagu. Dia protes karena, batu akik yang dikirim dari Maluku berjumlah 28 buah, tinggal tersisa 21 buah.
“Saya minta ini agar pihak kantor pos untuk bertanggung jawab. Sebab 7 buah yang hilang. Kardus yang mengisi batu tersebut sudah ada bekas tanda pisau,” kata Erika Rabu (11/3/2014) dengan nada emosi.
Erika meminta pihak kantor Pos cabang Kotamobagu, agar mempertanggung jawabkan kejadian itu.
“Saya tidak menuduh bahwa kantor pos yang ambil barang itu, tapi setidaknya pihak POS harus bertanggung jawab karena yang antar barang sampai dirumah saya adalah pegawai kantor Pos,” ujarnya.
Namun kepala kantor Pos Kotamobagu, Rudi Syamsudin, mengatakan, kalau pihaknya menerima itu dalam kondisi utuh. Dia menjelaskan, tidak ada bekas sayatan. Karena dalam penanganan barang kiriman sebelum diantar kepada pemiliknya, masih diperiksa lagi.
“Tentu sebelum barang yang diantar, kami pastikan dulu kalau kondisi bungkusan itu masih utuh,” kata Rudi.
Selain itu dia menjelaskan, Resi bukti pengiriman ditulis tidak sesuai dengan isi barang kiriman, karena tertulis dalam Resi itu bukan batu Akik tapi Bros (perhiasan biasa),” ungkapnya, sambil menunjukan bukti resi pengiriman itu.
Menurutnya, itu bukanlah kesalahannya, tapi ini kesalahan pihak sipengirim karena tidak memberitahukan dengan jelas kalau isi kiriman itu adalah batu Akik. “ Sulit akan kita komplen. Karena Resi bukti pengirimannya tidak sesuai dengan isi barang,” pungkas Rudi. (Has)