TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Kesehatan menghimbau masyarakat agar waspada akan ancaman Virus Antrax. Hal ini menyusul adanya kabar mengenai daging sapi sakit yang dibawa dari Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) ke Dumoga Timur sudah terjual ke masyarakat.
“Ini patut kita himbau untuk diwaspadai,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu Nur Jannah Masloman.
Penyakit Antraks katanya, disebabkan oleh Bacillus Anthracis yang menyerang sapi, kambing, dan domba.”Virus antrax tersebut sudah pernah terjadi di Bolmong Selatan,” tambahnya.
Nur Jannah menjelaskan, manusia bisa terkena Antraks jika ada kontak dengan hewan sakit melalui kulit yang luka, memakan produk hewan yang tercemar bakteri, atau menghirup udara di lingkungan peternakan yang sedang terjadi wabah antraks.
Untuk itu Dinkes Kotamobagu menghimbau kewaspadaan dini tentang penyakit Antraks, agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat sekitar tentang penyakit Antraks.
“Gejalanya antara lain timbulnya benjolan merah kecokelatan yang gatal dan tidak nyeri, muncul 1 sampai 12 hari setelah paparan.Kebanyakan benjolan muncul di daerah wajah, leher, lengan, atau tangan. Benjolan yang akhirnya pecah dan membentuk koreng hitam dengan bengkak di sekitarnya,” ujarnya.
Nur mengatakan, cara pencegahannya antara lain,tidak memotong dan mengonsumsi daging hewan yang sakit,tidak membeli dan mengonsumsi daging hewan pemamah biak (sapi, kambing, kerbau, atau kuda), yang berwarna gelap dan berlendir dan gunakan sarung tangan plastik atau karet dan masker ada saat mengolah daging.
Nur menambahkan, laporkan segera ke Dinas Kesehatan apa bila ada warga yang mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan serta dapat mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.”Jika ditemukan gejalanya pada warga,agar segera melapor atau memeriksakan diri ke puskesmas setempat agar segera ditangani,” pungkasnya.
Penulis: Nanang