TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Bantuan sosial dalam bentuk pangan dampak Covid-19 di Kotamobagu mengecewakan. Bantuan beras itu tidak digunakan karena berkutu.
Bantuan beras seberat 10 Kilogram itu berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu kepada warga dampak Covid-19.
Kekecewaan itu dialami sejumlah warga Desa Poyowa Besar Satu Kecamatan Kotamobagu Selatan. Mereka adalah keluarga penerima bantuan yang bersumber dari APBD Kota Kotamobagu itu.
Prawiro Sumaela misalnya, dia mengaku sudah dua kali menerima bantuan pangan. Bantuan pangan itu seperti, beras 10 kg, ikan kaleng 4 buah, teh sari wangi 1 dos kecil, minyak kelapa 1000 milgram, supermi 10 bungkus, gula pasir 1 kg dan kopi 200 gram. Namun beras tersebut kata Prawiro, tidak bisa dimasak karena tidak layak dikonsumsi.
“Beras ini cocoknya dimakan ayam, bukan manusia. Kami sangat kecewa dengan beras bantuan ini,” ungkap Bapak dua anak ini.
Dia mengatakan beras yang diterimanya, berwarna serta dalam keadaaan berdebu dan berkutu.
Realitas ini, menurut dia, tidak sesuai dengan informasi yang digembar-gemborkan bahwa beras kepala dengan kualitas paling baik. Sehingga, dirinya pun menganggap Pemkot Kotamobagu tidak menunjukkan perhatian serius dalam mengatasi kelesuan ekonomi masyarakat akibat pandemi Virus Corona ini.
“Paling ini harga perkilonya mungkin tidak cukup Rp 9 ribu, bukan beras premium yang diinformasikan selama ini. Kalau tahu seperti ini dan menimbulkan kecurigaan, lebih baik diuangkan saja nanti kami sendiri yang belanja,” ucap pedagang sayur ini.
Hal yang sama juga dikatakan Suratman Paputungan. Tetangga Prawiro ini mengaku terkejut saat melihat beras bantuan yang disalurkan. Beras tersebut terdapat ulat, kutu beras dan berwarna kekuningan.
Saat dikunjungi wartawan ini Jumat (12/6) dirumahnya, dua paket beras yang diterima itu masih disimpan dan tidak dimasak. Alasannya karean memang tidak layak untuk dikonsumsi.
Dia menganggap beras yang baru saja disalurkan kepada masyarakat terdampak Covid-19 sudah tidak sesuai.
Penyaluran bantuan sosial dalam bentuk bahan pangan tahap pertama di Kotamobagu disalurkan Kamis 28 Mei 2020 lalu. Berdasarkan data uang didapat, ada 3.500 paket sembako yang disalurkan. isi dalam setiap paket banuan itu, terdapat gula 1 kilogram, beras 10 kilogram, minyak goreng 1 liter, mie instan 10 bungkus, 4 buah ikan kaleng, teh satu dus, dan kopi satu dus.
Penyaluran bantuan tahap pertama itu dilepas Walikota Kotamobagu Tatong Bara didampingi Wakil Walikota Nayodo Koerniawan yang dihadiri Sekretaris daerah Kotamobagu Sande Dodo, bersama para asisten, dan beberapa kepala dinas lainnya. Bantuan yang disalurkan itu merupakan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD).
Mekanisme penyaluran bantuan tersebut dihitung setiap jiwa menerima minyak kelapa 1 liter, 30 butir telur, gula pasir 700 gram, kacang hijau 700 gram dan beras 6,8 kilogram yang dihitung 400 gram per orang setiap hari, selama 17 hari. (*)