TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Penyaluran bantuan dari Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan Kehutanan dan Ketahanan Pangan (DP4K) ke kelompok tani mendapat perhatian serius dari Walikota Kotamobagu Tatong Bara. Yang membuat orang nomor satu di Kotamobagu itu meradang, saat pengecekan ke setiap kelompok penerima bantuan, ternyata tidak sesuai harapan.
Usai melakukan pertemuan, Walikota bersama Asisten III dan Inspektorat langsung turun ke sejumlah desa dengan maksud untuk mengecek apa benar bantuan tesebut diterima atau tidak.
“Ini aneh. Banyak keterangan yang disampaikan ke saya, tapi setelah saya cek berbedah. Ini bagaimana pak Kadis,” kata Walikota saat mengecek lokasi pembibitan di Kelurahan Mongkonai.
Dia mengaku sudah banyak bibit yang disalurkan ke kelompok tani, tapi hingga kini belum ada kabar panen.
“Contohnya di Sinindian, ada bantuan bibit jagung dengan jumlah 900 Hektar. Tapi kok saya tidak tahu,” kata Walikota.
Memang lanjut Walikota, pengecekan ini berdasarkan pemberitaan di media kalau penyaluran bantuan tidak kena sasaran.
“Makanya saya cek. Saya tidak mau hak rakyat lantas tidak diserahkan. Mana saya mau lihat SPJ nya,” tambah Walikota dengan nada kecewa.
Di lokasi pembibitan Mongkonai, Walikota langsung menemui pemilik usaha pembibitan. Walikota kaget saat menanyakan pengadaan bibit sirsak sebanyak hampir lima ribu pohon.
“Pak Kabid mana. Yang pengadaan Sirsak mana. Tolong SPJnya dibuka,” tambah Walikota.
Walikota menegaskan, penyaluran bibit ke kelompok tani harus benar-benar diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu pihak DP4K harus benar-benar selektif untuk memberikan bantuan.
“Harus tepat sasaran. Sebab bantuan ini bukan hanya dari APBD, akan tetapi dari APBN,” tegasnya.
Kepala desa dan Lurah lanjut Walikota, diingatkan untuk benar-benar mengetahui kelompok tani yang ada di desa dan kelurahan masing-masing. Sebab untuk mendapatkan bantuan proposal tersebut harus ditanda tangani oleh kepala desa dan lurah. (Has)