• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Juni 12, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Kotamobagu

Wali Kota Kotamobagu Targetkan Delapan Wilayah Bebas Kumuh

Redaksi by Redaksi
20 Oktober 2016
in Kotamobagu
0
Wali Kota Kotamobagu Target Delapan Wilayah Bebas Kumuh

Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara

0
SHARES
33
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Wali Kota Kotamobagu Target Delapan Wilayah Bebas Kumuh
Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Target Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu pada 2019 mendatang bebas dari kota Kumuh terus dimatangkan. Di mana Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus mensosialisasikan program kota tanpa kumuh (Kotaku) yang dilaksanakan di ruang Kinalang Hotel Sutan Raja Kotamobagu   Kamis (20/10/2016).

Wali Kota Kotamobag Tatong Bara usai membuka sosialisasi itu  menjelaskan, tujuan dari sosialisasi ini untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukaan kumuh perkotaan agar terwujud permukiman perkotaan yang layak huni produktif dan berkelanjutan.

Dari data yang ada, kawasan kumuh di Kotamobagu ditetapkan delapan kawasan. Yakni Kelurahan Gogagoman, Mogolaing, Molinow, Kotamobagu, Kotobangon, Tumubui, Kobo Besar dan Mongondow. Dari delapan kawasan yang ditetapkan itu berjumlah 282. 36 hektare.

Dalam mewujudkan program KOTAKU diperlukan kolaborasi semua pihak mulai dari Pemerintah tingkat pusat sampai dengan tingkat kelurahan desa, pihak swasta, masyarakat dan pihak terkait lainnya.

Pelibatan berbagai pihak secara kolaboratif kata Wali Kota, diharapkan memberikan dampak positif. Antara lain meningkatkan komitmen Pemerintah daerah dalam pencapaiaan kota layak huni, meningkatkan rasa memiliki dan tangung jawab, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan swasta terhadap pemerintah.

“Untuk Kota Kotamobagu ada delapan kawasan yang diSK-kan sebagai kawasan kumuh. Ini tentu menjadi perhatian dan target pemerintah agar pada 2019 mendatang menjadi kawasan bebas kmuh atau  nol persen,” tutur Wali Kota usai membuka sosialisasi.

Wali Kota menambahkan, untuk Kotamobagu masuk daerah tidak Klinik secara nasional. Sehingga ketambahan dua kawasan yakni  Biga dan Kobo Besar.

Pemerintah lanjut Wali Kota, masih berusaha untuk secara terus menerus meningkatkan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana infrastruktur dasar untuk meningkatkan akses perekonomian warga. Sehingga jalur distribusi ekonomi bisa lebih lancar yang akhirnya berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat.

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan program nasional untuk mengurangi luasan pemukiman kumuh. Sesuai target dari RPJMD Nasional mengurangi pemukiman kumuh hingga di angka 0 persen tahun 2019 mendatang, tutur Wali Kota.

Kepala dinas PU Kotamobagu Sande Dodo menambahkan, indikator kawasan yang dinilai kumuh. Diantaranya kondisi bangunan hunian, kondisi aksesibilitas lingkungan, kondisi drainase, kondisi pelayanan air minum, kondisi pengelolaan air limbah serta  kondisi  pengelolaan persampahan.

Ia berharap melalui sosialisasi ini masyarakat bersama pemerintah melakukan penanganan kumuh baik pencegahan maupun peningkatan kualitas.

“Pencegahan itu melalui  pengendalian dan pengawasan, kemudian pemberdayaan masyarakat. Sedangkan untuk penanganan melalui pemugaran, peremajaan maupun permukiman kembali,” kata Sande.

Sande menambahkan dalam melaksanakan program ini, pihaknya menggunakan aset PNPM perkotaan,baik dari konsultannya hingga Badan Kewaspadaan Masyarakat (BKM). Untuk yang diundang dalam sosialisasi juga Lurah, Kepala Desa, BKM.

“Karena  penanganan pemukiman kumuh tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tapi juga masyarakat,”ujarnya.(Mg2)

 

Tags: text
Previous Post

Wali Kota Terapkan Sistem Potong Birokrasi

Next Post

Wali Kota Serahkan Ijazah Untuk 403 Peserta Program Non Formal

Next Post
Wali Kota Kotamobagu Target Delapan Wilayah Bebas Kumuh

Wali Kota Serahkan Ijazah Untuk 403 Peserta Program Non Formal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Tambang Ilegal di BMR Makin Menggurita. Siapa yang Backup
Bolmong

Tambang Ilegal di BMR Makin Menggurita. Siapa yang Backup

by Redaksi
11 Juni 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Aktivitas tambang emas ilegal di Bolaang Mongondow Raya (BMR) Sulawesi Utara makin menggurita. Di Bolaang Mongondow Raya...

Read moreDetails
Pemkab Bolmong Sambut Kunjungan Ketua Komisi II DPR

Pemkab Bolmong Sambut Kunjungan Ketua Komisi II DPR

11 Juni 2025
Dirut RS Datoe Binangkang Belum Diganti

Dirut RS Datoe Binangkang Belum Diganti

11 Juni 2025
Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi Ajak Siswa Menanam Komoditi Lokal

Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi Ajak Siswa Menanam Komoditi Lokal

11 Juni 2025
RSB Bantah Dituding Main Tambang Ilegal

RSB Bantah Dituding Main Tambang Ilegal

9 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.