TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Hingga memasuki triwulan II serapan anggaran Pemkot masih minim. Dari data yang berhasil dihimpun di Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Kotamobagu, saat ini serapan anggaran masih diposisi 12,74 persen atau Rp87,3 milliar dari total anggaran Rp685,9 milliar.
Wakil Wali Kota Djainuddin Damopolii menyayangkan kondisi seperti ini. Ia menduga, pengguna anggaran dalam hal ini SKPD tak punya perencanaan yang matang.
“Harusnya masuk pada triwulan II serapan anggaran tidak lagi ada pada posisi 12, 74 persen. Ini salahsatunya karena ada proses perencanaan yang kurang matang sehingga membuat keterlambatan pada sejumlah kegiatan,” kata Djainuddin.
Meski begitu, wawali berharap SKPD bisa memacu pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan aturan yang ada.
“Harus segera bergerak agar Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) 2016 tak terlalu,” kata dia.
Sekedar diketahui, anggaran tahun ini di Pemkot Kotamobagu mencapai Rp685,9 milliar. Sementara hingga pertengahan Mei ini Rp87,3 milliar yang telah dicairkan. Dari sejumlah anggaran tersebut, sebagian besar serapan digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan tambahan PNS. Sedangkan untuk belanja barang dan jasa baru 7,64 persen atau Rp28,4 milliar dari total belanja langsung Rp372,7 milliar.(Has)