TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Dinas tata kota mengakui jika masih banyak kendala terkait dengan antisipasi sampah yang ada di Kotamobagu. Termasuk jumlah armada untuk mengangkut sampah tak berimbang dengan volume sampah yang ada di penampungan warga. Akibatnya persoalan baru muncul, yakni bau busuk dari penampungan milik warga yang ditampung berhari-hari disejumlah kelurahan.
Kepala bidang kebersihan dan pertamanan dinas tata kota, Masril Lapadengan mengatakan kendalanya adalah armada sampah yang masih kurang.
‘’Saat ini armada yang beroperasi itu ada sekitar 14 armada. Dan ini memang belum ideal dengan kondisi saat ini,’’ ujar Masril, ketika ditemui kemarin Senin (16/6). Bahkan dengan kurangnya armada, terkadang kewalahan.
“Volume sampah dengan armada sampah tidak berimbang,” kata dia lagi.
Untuk memenuhi hal tersebut, pada tahun ini akan ada penambahan satu unit armada yang sudah dianggarkan pada APBD 2014 ini.
‘’Idealnya di Kotamobagu ini harus ada sekitar 25 armada. Dan rencana aka nada penambahan satu unit setiap tahun,’’tambah Masril.
Beberapa hari terkahir, warga memprotes kinerja dinas tata kota Tata Kota (Distakot) atas pelayanan mobil sampah. Di mana, sudah beberapa hari sampah yang ada di penampungan warga tak diangkut. Baik dipenampungan bersama maupun penampungan di depan rumah warga. Akibatnya,bau busuk mulai menyegat dan menggangu masyarakat setempat. (Has)