TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Para kepala desa yang ada di Kotamobagu saat ini sedang mempersiapkan untuk mencairkan alokasi dana desa (ADD) dan Dana Desa tahun angaran 2018. Namun bagi kepala desa yang belum memasukan SPJ tahun anggaran 2017, tidak bisa dicairkan.
“Tidak bisa cair kalau SPJnya tidak masuk,” kata Penjabat sementara Walikota Kotamobagu Muhamad Rudi Mokoginta usai rapat bersama para Kades di aula rumah dinas walikota Kamis (1/3).
Namun setelah diperiksa ternyata 15 Kades di Kotamobagu sudah merampungkan SPJ tahun 2017.
“Setelah dicek semuanya sudah rmapung,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, dari pertemuan itu, sejumlah Kades mengaku bingung akan digunakan untuk apa dana yang akan diterima tahun ini. Sebab, sejak dikucurkan beberapa tahun lalu, rata-rata pembangunan infrastruktur sudah dilakukan.
Mulai dari jalan desa, jalan perkebunan, irigasi, PAUD, serta sejumlah infrastruktur lainnya.
“Nah, sekarang tinggal akan dipikir. Yang pasti sebelum digunakan harus ada persetujuan dari BPD,” kata Rudi.
Rudi mengatakan, telah memerintahkan dinas terkait untuk melakukan konsultasi dengan BPK. Di mana sejumlah usulan dari Kades,sebagian dana yang bersumber dari ADD untuk membeli lahan untuk digunakan pembangunan jalan.
“Jadi ada beberapa Kades yang bertanya apa bisa ADD atau Dana Desa digunakan untuk beli lahan untuk pembangunan jalan. Nah, saya surat perintahkan dinas terkait untuk berkonsultasi,” tuturnya.
Terpisah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kota Kotamobagu Tedy Makalalag mengatakan, untuk tahun ini jumlah dana desa yang dikucurkan pemerintahan pusat berjumlah 17.5 miliar lebih. Sedangkan ADD berjumlah 39 miliar lebih.
Tedi menjelaskan, dari 15 desa yang ada di Kotamobagu paling kecil menerima 3 miliar lebih. Itu untuk desa Sia. Sedangkan desa yang menerima dana paling bear yakni Desa Kobo Kecil berjumlah 5.4 Miliar. (**)