TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Walikota Kotamobagu Tatong Bara menegaskan, tujuan pembentukan kampung KB, bukan saja untuk mensukseskan program Keluarga Berencana, namun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Seperti yang disampaikan Kepala BKKBN pusat, tujuan pembentukan kampung KB, tidak hanya untuk mensukseskan program KB, seperti 2 anak cukup, dan pemakaian kontrasepsi, namun lebih dari itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa yang menjadi sasaran pembentukan kampung KB,” kata Walikota disela-sela penjemputan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Surya Candra Surapaty Senin 16 Januati 2017.
Menurutnya, dalam kampung KB ini telah disusun perencanaan pembangunan yang meliputi kesehatan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Untuk dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan tersebut, di kampung KB akan dilakukan optimalisasi semua perangkat dan institusi masyarakat yang ada.
Selain pembangunan sarana dan prasaran, diberikan pelatihan yang lebih penting lagi adalah agar program pembinaan kampung KB dilakukan secara terus menerus.
“Dengan menggandeng seluruh komponan yang ada. Harapannya adalah jika di wilayah tersebut ada permasalahan yang dihadapi warga, maka akan mudah dibantu oleh dinas instansi terkait,” kata Walikota.
Kampung Keluarga Berencana (KB) diperlukan di seluruh desa di Indonesia. Sebab, keberhasilan program KB akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan kesejahteraan keluarga pra-sejahtera untuk menuju yang lebih baik.
“Kampung KB akan membangun masyarakat yang sejahtera dari tingkat keluarga. Kita harus memperkuat dan merevitalisasi program KB dan keluarga sejahtera. Jangan hanya berhenti pada pencanangan, tapi harus ada aksi dan gerakan,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Surya Candra Surapaty saat berada di Kampung KB di Kelurahan Gogagoman.
Menurutnya, hal terpenting dari pencanangan Kampung KB adalah gerakan dari program-program KB yang mampu bersinergi dengan program pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan lainnya. Antara lain dengan sosialisasi, komunikasi, edukasi tentang program KB kepada masyarakat, serta pelayanan KB di tingkat bawa.
“Apalagi beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mengalami kondisi jumlah usia produktif lebih tinggi dibanding yang tidak produktif. Kondisi tersebut akan menjadi bencana jika kualitas hidup manusia Indonesia rendah,” kata Surya.
Surya menjelaskan, Kampung KB merupakan salah satu program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun karakter bangsa Indonesia. Dengan adanya Kampung KB, diharapkan manfaat program KB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di wilayah kategori miskin, padat penduduk, terpencil yang tersebar di Indonesia. Pelaksanaan program KB sekarang lebih difokuskan pada masyarakat tidak mampu dan tidak punya akses terhadap fasilitas kesehatan.(Mg2)