
TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Meski pemilihan wali kota dan wakil walikota (Pilwako) Kota Kotamobagu akan dilakukan pada 2018 mendatang, namun tahapan Pilwako sudah akan dimulai pada 2017 tahun depan. Sejumlah tokoh politik Kotamobagu mulai ramai dibicarakan termasuk Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara.
Disela-sela lomba peringatan HUT RI, politisi perempuan ini menyatakan masih akan fokus terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemegang amanah rakyat. Namun jika memang dipercayaka kembali oleh masyarakat untuk maju, dia bersedia untuk bertarung kembali.
“Intinya semua tergantung dari masyarakat. Makanya saya harus tuntaskan semua tugas dan janji saya untuk bagaimana tercapainya visi misi kota Kotamobagu hingga akhir masa jabatan,” kata Tatong Jumat (12/8/2016).
Bagi kepala daerah lanjut Tatong Bara, harus berani memberikan klarfikasi kepada masyarakat soal apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Termasuk Sustainable Development Goals ada 300 indikator yang harus dipenuhi. Sedangkan Millennium Development Goals ada 200 indikator. Sehingga ini yang menjadi dasar lanjutnya kebutuhan bagi masyarakat smart city.
“Jadi masyarakat mau tanya ruang kerjanya wali kota ada di 300 indikator itu,” tuturnya.
Namun ditanya soal keinginan untuk maju kembali dalam hajatan politik lima tahunan kata Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, ia mengatakan, semua boleh mengatakan ingin maju. Namun baginya ada periodenisasi boleh dan berapa lama.
“Tinggal tergantung masyarakat puas atau tidak. Kalau puas tentu masyarakat smart city tahu apa yang menjadi kebutuhan mereka. Kan media tahu karena kalau tidak ada media, Kota Kotamobagu tidak seperti ini,” kata Tatong. (Mg3)