TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Kotamobagu 2018, tensi politik mulai hangat. Namun, bukan berarti saling menjatuhkan terlebih timbul fitnah hingga Ghiba.
Hal itu dikatakan Walikota Kotamobagu Tatong Bara saat menghadiri acara audiens yang dirangkaikan dengan Halal Bi Halal dengan masyarakat Kecamatan Kotamobagu Utara.
Tatong mengatakan, sebagai pemimpin daerah sudah berkonsultasi dengan Kapolres soal tindak kriminal yang tidak terlihat yang tidak terasa yang masuk ke lini mulai diarahkan. “Sebagai pemimpin daerah sudah berkomunikasi dengan Kapolres soal tingkat kriminalitas soal Ghibah,” katanya Rabu 5 Juli 2017.
Tatong mengatakan, pembangunan yang didasari dengan fitnah akan berdampak pada pembangunan, dan Ia yakini Kotamobagu tidak akan ada kemajuan. Sementara kita sudah punya tugas besar sebagai ibukota calon provinsi,kata dia.
Diduga menurut Tatong, itu sengaja dimainkan oleh lawan politik apa terlebih jelang Pilkada, namun hal itu tidak bisa dibiarkan.
“Inilah yang harus dihindari. Kalau ada yang mengatakan saya jelek, saya hitam, pendek dan sebagainya, itu saya terima karena itu sudah ketentuan Allah. Tapi jika ada infomasi yang mengatakan saya penipu, saya pencuri tentu ini harus diklarifikasi karena itu sifatnya menjatuhkan kredibilitas saya,” tandasnya.
Ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya, kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud mengolok-ngolok
Ghibah adalah termasuk dalam dosa besar sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an yang artinya “Janganlah sebagian kalian menggunjing/ mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati ? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Al Hujurat : 12).
Penulis: Hasdy