TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Piala adipura buana 2016 yang didapat Pemerintah Kota (Pemkot) boleh dikata pencapaian luar biasa. Tak hanya sekadar prestasi atau lambang kesuksesan Pemkot melaksanakan program kebersihan yang dikemas dalam program Lipu’ Modarit Lipu’ Mosehat, tapi menjadi sebuah prestasi bagi pemerintah dan masyarakat.
Meski sudah mendapat pengakuan dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) atas keberhasilan menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat, namun Pemkot tak jumawa. Mempertahankan piala adipura buana adalah target besar yang diusung Pemkot saat ini. Untuk mewujudkan target itu, berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk membenahi sektor-sektor yang dianggap masih kurang oleh tim penilai.
“Ibu walikota menginginkan Kota Kotamobagu menjadi langganan adipura setiap tahun. Untuk itu kita bekerja keras agar cita-cita itu bisa diwujudkan,” kata Kepala BLH, Nasrun Gilalom Senin (21/11/2016).
Mempertahankan piala adipura bukanlah hal mudah kata Nasrun. Olehnya, pemerintah dan masyarakat Kota Kotamobagu terus berbenah demi mencapai satu tujuan, yakni menjadi langganan adipura.
“Memang mempertahankan lebih sulit dari mengejar adipura. Tapi itu menjadi tantangan bagi kita. Insya Allah kita bisa mewujudkannya,” ujar Nasrun.
Ia menjelskan, tim penilai adipura baru saja menuntaskan penilaian satu (P1) di Kota Kotamobagu. Selama proses penilaian, tim penilai yang terdiri dari perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dan BLH Provinsi Sulut banyak memuji kondisi kebersihan lingkungan dan ketersediaan fasilitas dan infrastruktur yang berkaitan dengan pengelolaan sampah, tuturnya. (Mg2)