TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Kondisi pasar tradisional yang ada di Kelurahan Genggulang Kecamatan Kotamobagu Utara terlihat makin memprihatinkan. Tidak sedikit anggaran yang dikucurkan untuk membangun pasar tersebut, namun tidak difungsikan.
Pemkot Kotamobagu sendiri kurang memaksimlam pasar tersebut, sehingga mulai terlihat kumuh dan akhirnya ditinggalkan pedagang.
Para pedagang perlahan-lahan meninggalkan pasar dan memilih berjualan di Pasar Serasi dan Pasar 23 Maret.
Kondisi pasar terlihat kumuh dan tidak ada aktivitas yang berarti. Terlihat sepi, malah hanya terlihat sampah beserahkan bahkan terlihat dijadikan tempat jemuran.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kotamobagu Herman Aray, pun mengaku jika pasar itu belum maksimal dioperasikan.
“Memang pasar Genggulang belum maksimal dioperasikan. Itu karena jalan masuk pasar belum dibangun” ujar Herman.
Herman memastikan, pembangunan jalan masuk ke lokasi pasar, akan dibangun tahun ini. Hal itu menurutnya akan mempengaruhi para pedagang untuk berjualan di pasar itu.
Kendati demikian, Herman masih akan mengecek kembali soal kondisi pasar tersebut. Mulai dijadikan tempat jemuran, lantai rusak, dan terdapat pembungkus obat batuk Komix.
Diketahui pembangunan pasar tradisional Genggulang itu dibangun kembali pada tahun 2016 lalu dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp 6 miliar lebih. Namun belakangan kondisi bangunan pasar terlihat mulai rusak.
Penulis: Hasdy