TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kotamobagu mengelar aksi demo di sekolah menuntut pergantian kepala sekolah yang dinilai tidak transparan dalam mengelola keuangan sekolah.
Bahkan aksi tersebut, nyaris ricuh karena ratusan siswa yang memaksa masuk ke dalam sekolah namun dihalau oleh aparat kepolisian.
Namun setelah melakukan negosiasi, akhirnya perwakilan lima orang siswa diberikan kesempatan masuk ke dalam sekolah dan bertemu dengan kepala sekolah serta para guru guru untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Dalam aksi, ratusan siswa ini mendesak pengelolaan keuangan di sekolah SMA Negeri 1 Kotamobagu diaudit karena dinilai tidak transparan.
“Jika dari hasil audit terjadi kejangalan, maka para siswa meminta kepala sekolah Nursiati Pobela dan Wakil Kepala Sekolah Bagia Kurikulum yang pengelola dana BOS diganti.
“Tuntutan demo kami hari ini, ada dua yaitu agar pengelolaan keuangan di sekolah kami diaudit. Sebab sejauh ini tidak transparansi, dan yang kedua jika hasil audit ditemukan ada kejangalan maka kami minta kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum yang mengelola dana bos diganti,” tegas Mohamad Safii Korompot Korlap aksi Kamis (30/8/2018).
Kepsek Negeri 1 Kotamobagu Nursiati Pobela, mengatakan bahwa sejauh ini setiap kegiatan sekolah baik yang mengunakan dana komite dan dana bos selalu transparan.
Dia menegaskan, masalah demo itu adalah hak para siswa untuk menyampaikan aspiprasi. Namun apa yang disampaikan para siswa itu tidaklah benar.
“Tidak perlu takut ataupun malu. Sebab setiap kegiatan sekolah yang mengunakan dana komite ataupun dana bos selalu transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Donny Mokodongan pengawas sekolah dari Diknas Propinsi Sulut mengatakan, pihaknya akan membahas tuntutan ratusan siswa ini bersama degan Kadis Pendidikan Propinsi Sulut di Manado.
Selain itu terkait dengan tuntutan para siswa, pihaknya membentuk tim investigasi terpadu tentang pengunaan dana komite dan dana bos yang diduga tidak transparan sebagaimana yang menjadi tuntutan siswa.
“Saya meminta pendemo untuk membuat catatan yang memuat tuntutan siswa dan akan dilaporkan ke Kadis Pendidikan Propinsi di Manado, selain itu akan membentuk tim investigasi terpadu termasuk apa tuntutan dana komite ataupun dana bos,” katanya.
Apabila tuntutan mereka tidak diindahkan, ratusan siswa berjanji akan melakukan mogok belajar.
Penulis: Hasdy