TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melakukan aksi demo di Bundaran Paris Kotamobagu Rabu (20/5/2015). Aksi demo itu, menuntut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kallah turun dari jabatan karena terus menaikkan harga kenaikan bahan bakaar minyak (BBM).
Dengan membawa karton putih dengan berbagai macam tulisan, mereka mengecam sikap pemerintah yang terus menaikkan harga BBM. Beberapa tulisan yakni rakyat tercekik akibat subsidi BBM, pemerintah Jokowi JK tidak memandang UUD 1945 pasal 33 sebagai landasan, stop tipu-tipu, di manakah representasi wong cilik, jangan membuat kebijakan yang hanya menyengsarakan rakyat kecil.
“Masyarakat Indonesia saat ini belum sejahtera, belum ada kata merdeka. Pemimpin- pemimpin dalam pengambilan keputusan tidak terlalu menyentuh rakyat. Kami tetap menolak kebijakan pemerintahan Jokowi-JK, dan jika tidak mampu lagi maka segera turun dari jabatan sebagai presiden dan wakil presden,” kata Korlap Rahmat Lantapon.
Setelah melakukan orasi di Bundaran Paris, para mahasiswa itu melakukan long mars menuju kantor DPRD Kotamobagu. Namun, meski dihadang aparat dari Polres Bolmong serta sejumlah anggota polisi pamong praja, tapi dipersilakan masuk ke ruangan paripurna dan bertemua Ketua DPRD Kota Kotamobagu Ahmad Sabir.
“Ada beberapa tuntutan dari para mahasiswa. Ini merupakan aspirasi yang juga harus kami perjuangkan,”kata Sabir.
Namun meski demikian para mahasiswa berjanji akan kembali lagi jika tuntutan mereka tak dapat dipenuhi. “Kami akan mengumpulkan lebih banyak lagi, akan ajak masyarakat, ratusan mungkin ribuan untuk turun ke jalan,” pungkas Rahmat. (Has)