TOTABUAN.CO BOLMONG – Sedikitnya 56 karyawan PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) ditempatkan di tiga hotel di Kotamobagu. Ke 56 karyawan itu dengan statusreaktif swab antigen.
Menurut Manager External PT JRBM Dwi Broto, pihaknya memilih isolasi di hotel agar supaya lebih aman dan mudah dikontrol.
“Mengisolasi di hotel jauh lebih aman dan mudah kami kontrol,” kata Broto saat mengelar pertemuan bersama Pemkot Kotamobagu dan Gugus Tugas Covid-19 Jumat 16 Juli 2021.
Baca Juga: PT JRBM Bantah Soal Meninggalnya Satu Karyawan, Broto: Itu Karena Serangan Jantung Bukan Covid
Broto mengatakan, setiap hotel yang menjadi tempat isolasi mandiri para karyawan, ditempatkan personil dokter perusahan. Setiap hari para dokter melakukan pengawasan dan mengontrol kondisi kesehatan mereka.
“Kami menempatkan dokter dan kordinator lapangan sebagai security yang bertugas setiap hari mengawasi karyawan yang diisolasi. SOP nya juga cukup ketat tidak bisa keluar dan tidak bisa menerima tamu, terlebih keluarga. Itu yang jadi kesepakatan kami dengan pihak hotel. Untuk yang reaktif antigen kami melakukan dua kali tes PCR. Tes bertama jika negatif akan dilanjutkan dengan tes PCR kedua. Jika positif dan tidak memiliki gejala tetap isolasi di hotel. Sedangkan mereka yang negatif PCR dua kali tes langsung kami izinkan pulang. Untuk yang positif hasil PCR dan memiliki gejala kami pindahkan ke Rumah Sakit Pobundayan atau Siloam Manado,” ,” jelas Broto.
Broto menegaskan, kesehatan karyawan hingga keluarga menjadi prioritass perusahan. Memilih hotel sebagai tempat isolasi supaya mereka tidak menjadi kurir di tempat tinggalnya.
Pengelola salah satu hotel yang dijadikan tempat isolasi karyawan JRBM mengaku, pihaknya tidak menerima tamu umum semenjak hotelnya digunakan sebagai tempat isolasi.
“Sudah masuk dua pekan hotel Tamasya digunakan JRBM untuk Isolasi. Kami tidak lagi menerima tamu umum ini adalah kesepakatan dengan pihak JRBM. Bahkan jika ada keluarga yang datang kami tidak izinkan. Kalaupun ada yang membawa makanan hanya sampai di lobi nanti akan diteruskan karyawan hotel. Untuk pemberian makanan karyawan JRBM semuanya kami perlakukan dengan prokes. Tidak ada karyawan hotel yang kontak langsung, kamar tidur dibersihkan sendiri. Pihak JRBM juga menempatkan kordinator lapangan sebagai security untuk menjaga,” kata pengelola hotel Tamasya.
Pemkot Kotamobagu dan Gugus Tugas Covid-19 Kotamobagu memberi apresiasi kepada PT JRBM dalam penerapan prokes di lingkungan perusahaan dan karyawannya. Selain itu, Tim Covid-19 memberi catatan agar JRBM meningkatkan koordinasi dengan Tim Covid Kota Kotamobagu. Karena wilayah isolasi mandiri berada di Kota Kotamobagu. (*)