TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Program Warung Elektronik (e-warung) sebagai bentuk bantuan sosial non-tunai kini mulai merambah 45 kota dan tiga kabupaten. Program dari Kementerian Sosial itu ditargetkan mampu menjangkau 3 juta penerima pada tahun 2017 ini.
Pada hasil rapat konsultasi teknis penanganan fakir miskin perkotaan se Indonesia Timur yang dihadiri Kadis Sosial Kotamobagu Muljadi Surotenojo, dimana kegiatan tersebut bertujuan agar setiap kota akan menanggulagi kemiskinan dengan cara penyediaan E-Warung di kota, untuk pelayanan bantuan pangan non tunai kepada masyarakat miskin.
“Jadi, masyarakat yang kurang beruntung akan berbelanja dengan menggunakan kartu atau non tunai,” ujar Muljadi.
Menurutnya, yang nantinya akan mengelola E-Warung tersebut adalah masyarakat itu sendiri. “Yang menyediakan bahan sembako adalah Bulog, tapi yang mengelola adalah masyarakat. Program ini akan efektif pada 2018 nanti,” jelasnya.
Seluruh penerima bantuan e-warung adalah peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Pemilik dan pengelola warung elektronik ini bertindak sebagai penyalur resmi bantuan pemerintah dan sudah berbadan hukum. Warung yang mereka miliki menjual bahan pangan yang diperlukan. Masyarakat hanya perlu memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk dapat mengakses layanan tersebut.
Dengan mekanisme tersebut, bantuan dari pemerintah tidak lagi disalurkan ke masyarakat dalam bentuk uang tunai, melainkan berupa bantuan bahan pokok, ujarnya.
Penulis: Nanang