TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Permintaan terhadap kopi olahan yang berasal dari Kota Kotamoagu mengalami peningkatan untuk penjualan domestik. Meski begitu, anjloknya tren harga kopi dunia, memberi kendala terhadap penjualan. Pengusaha memanfaatkan kenaikan permintaan, untuk menutupi rendahnya harga.
“Tren minum kopi di Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya kini semakin tinggi. Karena itu banyak permintaan kopi olahan dari Kotamobagu,” ucap Kadis Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Kotamobagu Herman Arai.
Meningkatnya permintaan kopi didukung perkembangan ekonomi. Terutama banyak bermunculannya restoran maupun café yang menawarkan aneka kopi olahan, sebagai menu utama. Termasuk salah satunya kopi Donodok asal Kotamobagu, yang kini banyak digemari.
Dia mengatakan, kualitas kopi Kotamobagu memang diakui sangat baik. Harga kopi yang sempat meningkat, membuat petani berlomba-lomba untuk menanam jenis kopi.
Dia memperkirakan prospek permintaan kopi masih akan bagus. “Saya perkirakan pasar kopi tetap cerah di Kota Kotamobagu,” tuturnya.
Berdasarkan data di Dinas Pertanian Peternakan Kota Kotamobagu, ada dua jenis Kopi yang ada saat ini. Yakni jenis Robusta dan Arabica. Untuk luas areal lahan tanam kopi Robusta mencapai 192 hektare dengan 355.69 ton biji kering. (**)