TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— pendidikan di kotamobagu patut diacungi jempol. Meski belum sempurna, namun usaha dan kerja keras yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) mulai terasa. Masih ada satu lagi infrastruktur pendidikan yang luput, yakni perpustakaan umum. Ini juga yang menjadi keluhan sejumlah tenaga pendidik untuk mengembangkan bahan ajar bagi siswa/mahasiswa. “Tidak luput. Sebenarnya kami sudah punya rencana untuk membangun perpustakaan. Hanya masih ada beberapa pertimbangan, paling utama ketersediaan bangunan yang representatif. Saat ini, belum ada bangunan milik pemerintah yang representatif untuk dijadikan perpustakaan,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Gulimat Mokoginta.
Saat ini, pemerintah masih memaksimalkan perpustakaan pemerintah dan perpustakaan yang ada disetiap sekolah. “Akan ada, karena yang namanya pendidikan sangat direspon wali kota. Terbukti, hadian berupa Dana Insentif Daerah (DID) semua digelontorkan untuk perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk peningkatan mutu pendidikan melalui perpustakaan sekolah,” ujar Gulimat.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Rukmini Simbala menyatakan perlu adanya perpustakaan umum. Perpustakaan sangat penting mendukung pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia di kotamobagu. Selama ini mencari referensi harus ke Manado. Alasan lain, perpustakaan bisa menjadi solusi bagi pelajar di kotamobagu pasca belajar di sekolah. “Kegiatan di sekolah kan terbatas. Hanya 7-8 jam, selebihnya di luar sekolah. Selama ini, sehabis sekolah banyak pelajar menuju warnet dan tempat-tempat keramaian. Saya yakin, bila perpustakaan terwujud, mutu pendidikan kotamobagu akan meningkat,” kata Rukmini. (ar)