TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Perayaan Cap Go Meh di Kota Kotamobagu terus dimatangkan. Panitia pelaksana terus lakukan rapat koordinasi bersama pemerintah kota terkait pelaksanaan Cap Go Meh yang jatuh pada Jumat 2 Maret.
Dari susun acara, Cap Go Meh tersebut akan dibuka oleh Pjs Walikota Kotamobagu Muhamad Rudi Mokoginta. Selain itu akan dihadirkan doa lintas agama yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu dan Budha.
Menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kotamobagu Agung Adati, perayaan Cap Go Meh nanti, selain dibuka dengan lintas agama, juga akan menghadirkan ritual dan festival.
“Jadi Cap Go Meh ini selain kegiatan ritual, juga akan menghadirkan seni dan budaya daerahm,” kata Agung Senin (26/2).
Dalam acara pembukaan pawai Cap Go Meh, ditampilkan tarian multi etnik yang mewakili suku yang ada di Kota Kotamobagu. Mulai tarian Maengket, Masamper, Tari Bali, Tari Kabasaran, Musik Bambu. Selanjutnya adalah parade yang melibatkan anak-anak berpakaian tradisi Tionghoa.
Cap Go Meh merupakan ibadah ritual penutup tahun baru Imlek. Selain ibadah ritual, hal lain yang terdapat pada perayaan Cap Go Meh yang masih terkait dengan RRC adalah lampion, naga dan barongsai.
Untuk perayaan Cap Go Meh akan di pusatkan di jalan Kartini sepertti tahun sebelumnya. Capo Go Menh juga dijadikan sebagai agenda resmi pariwisata di Kota Kotamobagu. (**)