TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Memasuki akhir triwulan II, realisasi anggaran di 47 SKPD masih minim. Data dari Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), per 29 Mei, total realisasi anggaran 20,26 persen. Terbanyak di SKPD Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) sebesar 40 persen dari pagu Rp2,7 miliar, disusul Badan Penaggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) sebesar 38, 95 persen dari pagu anggaran Rp2,1 miliar. Sementara terendah realisasi di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Serapan anggaran di Kesra baru 8 persen atau baru Rp2 miliar yang terserap.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Rio Lombone menyebutkan hingga akhir Mei, total realisasi serapan anggaran sebesar Rp84,035 miliar dari pagu anggaran Rp414,8 miliar. “Untuk serapan anggaran baru 20 persen. Sisanya masih ada 330 miliar yang belum terserap,” kata Senin 5 Juni 2017.
Walikota Kotamobagu Tatong Bara berharap setiap SKPD agar serapan anggaran bisa dimaksimalkan. Saat ini, kata wali kota progres lelang kegiatan barang/jasa sementara berlangsung. Artinya, lanjutnya, sebagian kegiatan telah dikerjakan dan sebagian masih melengkapi administrasinya.
“Memang masih ada beberapa yang belum selesai. Termasuk rencana pembangunan lanjutan RSU Kotamobagu dan Masjid Raya Baitul Makmur yang masuk dalam proses lelang. Kalau telah dilelang, tentu penyerapan anggarannya cukup tinggi,” ungkapnya.
Meski begitu, dengan melihat serapan dana yang baru mencapai 20 persen, harus ada upaya keras agar serapan dana APBD 2017 ini dapat meningkat lebih besar lagi. Dia meminta, penyerapan anggaran harus bermuara pada terlaksananya program kegiatan yang tertata dalam anggaran.
“Disisa waktu ini agar menyelesaikan seluruh program kegiatan yang telah tertatat dalam anggaran,” ujar Tatong, mengingatkan.
Penulis: Nanang