TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Suriton, pengawas SPBU Kotobangon mengakui, jika tangki penampung Bahan Bakar Minyak (BBM) bahwa tanah jenis Pertamax terjadi kebocoran. Kata dia, saat ini upaya perbaikan sedang dilakukan.
“Bocor sejak hari Selasa. Kami sedang menunggu mekanik dari Pertamina untuk memperbaikinya,” beber Suriton.
Dia menambahkan, yang bocor adalah tangki penampung bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. Namun belum diketahui penyebab dari kebocoran.
“Nanti mekanik khusus yang akan melihat. Yang bocor bukan bensin atau solar tapi Pertamax,” ungkapnya.
Sangat disayangkan Pemerintah Kota (pemkot) Kotamobagu melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) enggan memberikan tanggapannya terkait kebocoran tangki SPBU tersebut. Berkali-kali dihubungi kepala BLH Lus Mokodompit enggan menanggapi.
Padahal, warga yang tinggal di bantaran sungai mulai mengeluhkan pencemaran tersebut. Sebab, pencemaran minyak itu hingga dirasakan Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kelurahan Kotamobagu dan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat.
Warga menduga pencemaran berasal dari kebocoran tangki bawah tanah milik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kotobangon.
Tanda-tanda tercemarnya air sungai terlihat dengan adanya endapan minyak yang mengapung di atas permukaan air. Hal ini disebabkan sifat kimiawi antara air dan minyak yang memiliki kepadatan yang berbeda.(Has)