TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Sejak tiga bulan terkahir, Yanto Potabuga (21) terpaksa harus dipasung pihak keluarga. Menurut Neni tantenya, Yanto dipasung karena sejak tiga bulan terakhir alami gangguan kejiwaan. Neni mengatakan, Yanto dinilai sering membahayakan orang lain, bahkan sering merusak perabotan milik warga.
“Yanto terlihat mulai berperilaku aneh. Sejak setahun terakhir Yanto alami gangguan kejiwaan tapi nanti tiga bulan terakhir terpaksa dipasung,” kata Neni Rabu 4 Januari 2017.
Namun yang memprihatinkan, Yanto terpaksa harus makan minum di tempat bahkan buang air besar di tempat. Dengan beratapkan terpal, kedua kaki Yanto dipasung dengan menggunakan kayu balok.
“Kami rencana untuk memindahkannya. Kami akan membuat kandang di samping rumah,” katanya.
Neni menceritakan, awalnya Yanto ponakannya itu berperilaku normal. Sehari-hari dia bekerja di Desa Modoinding, Kabupaten Minahasa Selatan.
“Dia bekerja di tempat penyewaan Kanopi. Yanto bertugas sebagai tukang pasang Kanopi,” jelas Neri.
Namun lajuntnya, perilaku Yanto berubah sejak setahun terakhir. Dia mulai berperilaku aneh seperti orang tidak waras. Neni menceritakan, jika Yanto sering mengkonsumsi jamur (Mushroom). Sejak saat itu dia mulai kehilangan kesadarannya.
Belum diketahui alasan Yanto alami gangguan jiwa. Namun Neni menjelaskan, jika ayah Yanyo juga pernah mengalami penyakit seperti ini, namun sudah sembuh.
Masalah ekomomi membuat pihak keluarga belum bisa membawa Yanto kerumah sakit. Neni mengatakan, pihak keluarga masih sedang lakukan upaya pengumpulan dana untuk berobat. Dikatakannya, pihak Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, Selasa (03/01) lalu, sudah melihat kondisi Yanto. “Mereka membawa KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan menyuruh kami untuk mengecek kalau masih aktif,” katanya.
Ditambahkannya, kedua dinas tersebut berjanji akan membawa Yanto ke rumah sakit jiwa untuk berobat.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kotamobagu Muljadi Suratinoyo, mengaku telah turun mengecek kondisi Yanto. Setelah menerima laporan dari masyarakat, Muljadi mengaku langsung turun untuk mengecek kondisi dari seorang warga yang katanya mengalami gangguan jiwa, katanya.
Setelah melihat kondisi warga tersebut, Muljadi mengatakan saat ini memang yang bersangkutan butuh penanganan terlebih dahulu dari Dinas Kesehatan Kotamobagu.
“Itu masih tugasnya Dinkes karena di Dinsos tidak ada tenaga medis. Kalau untuk bantuan makanan, pakaian, dan sebagainya kami bisa membantu,” ujarnya.
Namun lanjut Muljadi meskipun ditangani Dinkes, tetap akan berkoordinasi dengan Dinsos. “Ini menjadi tanggung jawab kami. Dia harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Manado. Selain Dinkes kami juga ikut serta mengawasi,” tandasnya. (Mg2)