TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, terus melakukan evaluasi dan menindaklanjuti program berbahasa Mongondow bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dicanangkan Wali kota Kotamobagu, Tatong Bara dan Wakil Wali kota Djainudin Damopolii.
Hal ini disampaikan Assisten I bidang Pemerintahan, Nasrun Gilalom saat memimpin apel pagi di halaman kantor walikota Kamis (3/3).
“Setelah dievaluasi ternyata masih banyak yang belum menerapkan program berbahasa daerah. Padahal ini adalah program dari Wali kota dan Wakil Wali kota untuk membudayakan lagi bahasa Mongondow sebagai identitas daerah” kata Gilalom.
Ia kecewa sebab banyak ASN yang bisa berbahasa Mongondow bahkan tidak memperdulikan program tersebut.
“Ini banyak yang asli anak daerah dan bisa berbahasa mongondow tapi setelah saya perhatikan mereka tidak mau bahkan terkesan malu berbahasa Mongondow saat berada di kantor. Sangat disayangkan apabila kesadaran untuk berbahasa Mongondow tidak diterapkan,” tambahnya.
Dikatakannya, peran bahasa Mongondow sangat besar dalam meningkatkan kesadaran akan mempertahankan kebudayaan Bolaang Mongondow.
“Walikota memerintahkan untuk mengecek dan menindak lanjuti program ini, apakah dijalankan atau tidak.Sebab melalui program ini kita sudah turut mempertahankan budaya bahasa kita demi generasi akan datang, dengan arus globalisasi yang semakin canggih ini. Bahasa Mongondow akan tetap di pertahankan” tutupnya.(Rez)