TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Kebutuhan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu atas Aparatur Sipil Negara (ASN) sejauh ini masih menjadi permasalahan yang belum diketahui solusinya. Pasalnya, untuk penambahan ASN melalui jalur umum masih dimoratorium oleh pemerintah pusat. Di sisi lain, jumlah ASN di Kotamobagu mengalami penurunan, diakibatkan sudah ada yang pensiun, meninggal dan pindah ke daerah lain.
Ada pun celah untuk bertambahnya jumlah ASN yakni dengan lewat jalur pengangkatan ASN di sekolah kedinasan berupa Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), atau sekolah kedinasan lainnya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Pemkot, Adnan Masinae mengungkapkan, pengangkatan ASN lewat jalur umum belum ada informasi.
“Pengangkatan tahun ini ada, tetapi hanya lewat sekolah kedinasan. Contohnya rupa IPDN, itu kan kalau yang
bersangkutan telah lulus persyaratan sudah menjadi CASN. Setelah itu, digodok selama empat tahun lalu bisa menjadi ASN,” ungkap Adnan, Senin (2/5) .
Adnan menambahkan, jumlah kebutuhan ASN di Kotamobagu seharusnya berada di angka 3000-an. Angka tersebut sudah termasuk dengan maksimalisasi personil di sejumlah instansi layanan public berupa Rumah Sakit Umum (RSU) kota Kotamobagu.
“Yang ada saat ini baru 2813 ASN. Kebutuhan kita sekitar 3000-an. Terutama dalam rangka peningkatan status RSU Kotamobagu. Kita membutuhkan tenaga kesehatan dan guru,” ungkap Adnan.
Adnan menambahkan, untuk pengangkatan lewt jalur Pegawai Tidak Tetap (PTT) saat ini telah ditutup.
“Cumana da lima yang saat ini akan diangkat sebagai ASN oleh kementrian. Nantinya, kementrian yang menganggarkan pembiayaan untuk kelima ASN ini,” tutup Adnan.(Has)