TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Pemkot Kotamobagu melalui Dinas Pariwisata telah mengalokasikan anggaran untuk pengembagan situs sejarah. Hal ini dinilai akan menjadi wisata sejarah baru di Sulut. Seperti makam raja Datoe Binangkang dan makam raja Loloda Mokoagow yang berada di Desa Upai Kecamatan Kotamobagu Utara.
“Rencana itu sudah dalam proses penyusunan Detail Engineering Design (DED), bahkan jika semua terproses dengan lancar, untuk 2017 nanti akan mulai dilakukan pembangunannya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kebudayaab Pariwisata Komunikasi dan Informasi (Dishubbudparkominfo) Agung Adati.
Agung menjelaskan, jika tahun 2017 sudah disusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Riparda).
“Pekerjaannya tidak dilelang tapi swakelola, agar pengembangannya dikerjakan tenaga ahli khusus yang kompeten dalam hal tersebut,” tambah Agung.
Mantan Kabag Humas ini menambahkan, upaya pelestarian sejarah kepada masyarakat yang mengetahui bukti-bukti sejarah yang tersimpan agar segera melaporkan, bahkan bila perlu menyerahkan ke pemerintah Kotamobagu.
“Jika ada peran aktif masyarakat, pemerintah bisa mencarikan solusinya, mengajukan anggaran sehingga semua yang berkaitan dengan sejarah Mongondow dapat dimusiumkan. Ini juga menjadi wadah edukasi untuk generasi akan datang,” tandasnya.(Mg2)