TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Guna menekan sekaligus menghindari terjadinya aksi kekerasan seksual terhadap anak, Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara akan mengusulkan ke pemerintah provinsi dan pusat agar Kotamobagu sebagai kota layak anak. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mempertajam intervensi program dan kebijakan untuk pencegahan kekerasan seksual.
“Beberapa waktu lalu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak datang di Kotamobagu. Kedatangan itu juga untuk menjadikan Kota Kotamobagu sebagai pilot project Kota Layak Anak. Kita meminta agar hal itu direalisasikan, sehingga kita bisa mempertajam intervensi pencegahan kekerasan seksual ini. Tetapi, sejauh ini kita sudah mengantisipasinya dengan membentuk P2TP2A, dan beberapa program lainnya,” kata Wali Kota Tatong Bara Kamis (19/5).
Wali Kota menambahkan, pendekatan rutin untuk mencegah terjadinya aksi amoral dilakukan dengan pembinaan mental. Hal itu diwujudkan dengan program sosial Pemkot di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Kita punya program gerakan membaca alquran magrib, kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya yang membentuk mental masyarakat, khususnya anak-anak agar berahklak mulia,” katanya.
Wali Kota mengaku prihatin dengan banyaknya berita kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur. Ia mendukung langkah pemerintah pusat pun yang akan memberikan sanksi berat kepada pelaku kekerasan seksual ini. (Has)