• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juni 22, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Hukrim

Pelipis Kiri Guru SMK Bengkak. Diduga Dipukul Oknum Anggota Polisi

Redaksi by Redaksi
30 April 2014
in Hukrim, Kotamobagu
2
Pelipis Kiri Guru SMK Bengkak. Diduga Dipukul Oknum Anggota Polisi

ilustrasi

24
SHARES
65
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ilustrasi
ilustrasi

TOTABUAN.CO BOLMONG—Citra kepolisian negara republik indonesia kembali tercoreng dengan ulah oknum anggota polisi di Polres Bolmong. Salah satu guru SMK Negeri 1 Kotamobagu, Kuswindra Kodayow mengaku jika dirinya mendapat perlakukan kasar oknum anggota polisi. Bahkan Kuswindra mengaku jika pelipis kirinya bengkak karena dipukul oknum polisi tersebut.

“Pas berada di gang ruang reskrim beberapa anggota polisi mendampingi saya dan tiba-tiba saya mendapat pukulan dipelipis bagian kiri. Selain itu saya juga dua kali didorong dikepala bagian belakang. Jelas tindakan aparat kepolisian seperti ini saya tidak terima,” kata dia.

Perlakukan kasar yang diterima guru yang mengajar mata pelajaran Ketrampilan Komputer pengelolan Informasi (KKPI) oleh oknum Polisi itu, keesokan harunya dilapor ke bagian Provost.

“ Saya menuntut keadilan, saya bukan teroris, saya ini seorang guru, tapi kenapa diperlakukan dengan cara-cara preman. Apa salah saya,” tambah dia dengan nada kesal.

Permasalahan ini kata Kuswindra berawal ketika seorang siswa bernama Febri Pandeirot bermain HP saat sedang belajar di ruangan. Beberapa kali ditegur, siswa ini tak mengindahkan teguran tersebut. “Saat itu juga HP saya ambil sementara, agar proses belajar mengajar tidak terganggu. Tapi itu bukan hanya Febri, tapi ada juga HP milik satu siswi juga turut disita karena mereka sedang bermain HP,” cerita Kuswindra.

Namun tanpa disengaja,usai mengajar tanpa saya sadari HP siswa ini sempat terbawa bersama dokumen lain dalam tas saya dan belum sempat diserahkan.

Keesokan harinya saya mendapat sms dari keluarga korban, dan ada juga sms masuk yang mengaku anggota polisi dan meminta saya ke polres karena permasalahan tersebut menurut mereka adalah tindakan penggelapan barang milik orang lain yang saya lakukan.

 “Setelah saya sampai di Polres, keluarga siswa juga juga ada disana. Saat itu saya jelaskan bahwa, permasalahan HP bukan digelapkan, tapi sempat terbawa. Karena ada aturan sekolah tentang hal itu maka saat itu dihadapan keluarga siswa itu dan dua orang anggota polisi saya katakan, masalah ini diselesaikan di sekolah karena menyangkut penerapan aturan dan tata tertib sekolah. Kami bersepakat untuk itu,” tambahnya.

Namaun meski demikian, dirinya sudah mendapat perlaukan kasar. Bahkan pelpis kirinya bengkak akibat terkena pukulan oknum Polisi. “ Saya hanya berharap ini bisa diproses. Karena saya tak terima dengan perlakukan seperti itu,” ungkap Kuswindra.(Irgi/Has)

 

Tags: teks
Previous Post

Istri Kedua Melapor, Katanya Dia Dicakar oleh Istri Pertama

Next Post

PGRI Kotamobagu Kecam Aksi Pemukulan Guru

Next Post
PGRI Kotamobagu Kecam Aksi Pemukulan Guru

PGRI Kotamobagu Kecam Aksi Pemukulan Guru

Comments 2

  1. axl justice says:
    11 tahun ago

    pecat saja oknum polisi sombong itu. itu pelanggaran tindak pidana.

    Balas
  2. Ryan says:
    11 tahun ago

    Menindas yg lemah atas nama profesi… apakah itu perbuatan yg benar? Jika bukan karena GURU maka yg namanya POLISI juga tdk akan pernah ada!

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Oknum Anggota DPRD Bolmong Selatan Diduga Terlibat Jual Beli Ijazah
Bolsel

Oknum Anggota DPRD Bolmong Selatan Diduga Terlibat Jual Beli Ijazah

by Redaksi
22 Juni 2025
0

TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU -- Praktik dugaan jual beli ijazah di Kampus IAI Kotamobagu mulai terbongkar. Praktik itu, tidak hanya melibatkan mahasiswa...

Read moreDetails
Rekam Jejak IAI Kotamobagu, Sempat Disuruh Tutup 

Rekam Jejak IAI Kotamobagu, Sempat Disuruh Tutup 

21 Juni 2025
Kopertais Buka Suara Soal Dugaan Jual Beli Ijazah di IAIK

Kopertais Buka Suara Soal Dugaan Jual Beli Ijazah di IAIK

21 Juni 2025
Praktik Dugaan Jual Beli Ijazah di Institut Agama Islam Kotamobagu Dilaporkan ke Polda

Praktik Dugaan Jual Beli Ijazah di Institut Agama Islam Kotamobagu Dilaporkan ke Polda

21 Juni 2025
Pratama Afrizky Manopo Bawa Nama SMA 2 Kotamobagu ke Tingkat Provinsi

Pratama Afrizky Manopo Bawa Nama SMA 2 Kotamobagu ke Tingkat Provinsi

21 Juni 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.