TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Ketua Panwaslu Kota Kotamobagu Musly Mokoginta mengatakan, Media masa sangat penting dalam pelaksanaan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu 2018.
Dalam pesta demokrasi khususnya Pilkada Kotamobagu, waktu 6 bulan untuk masa promosi dan kampanye kandidat. Pasangan calon bersama tim pemenangannya tidak mungkin bisa menjelaskan visi-misi dan programnya secara door to door kepada masyarakat, apalagi untuk menyakinkan pemilik suara untuk memilihnya.
Media sebagai yang punya multi fungsi sebagai alat perjuangan, kontrol sosial, juga saluran aspirasi hingga penyebarluasan informasi bagi masyarakat dan juga kandidat untuk mempromosikan dirinya kepada khalayak ramai.
“Media dalam Pilkada sangat penting. Tapi harus berimbang,” kata Musly saat memberikan pemaparan dalam rapat koordinasi peran Panwaslu bersama Media Massa dalam rangka pengawasn kampanye di hotel Sutan Raja Kotamobagu Kamis (5/4).
Menurutnya, media media massa sebagai saluran informasi yang dipercaya publik, bahkan menjadi sarana penyambung ‘lidah’ dalam penyampaian aspirasi masyarakat.
Keberpihakan media massa terhadap kandidat memang tidak bisa dipungkiri dalam perhelatan Pilkada. Meskipun dalam suatu perusahaan media ada banyak orang dengan pilihan yang berbeda.
Musly berharap pemberitaan media dalam Pilkada haruslah berimbang. Sebab potensi konflik bukan hanya timbul dari gesekan antar pendukung saja, akan tetapi bisa timbul dari pemberitaan yang kerap menyudutkan pasangan calon.
Amaluddin Bahansubu Divisi Hukum dan Penindakan Panwaslu Kotamobagu menambahkan, independensi pers merupakan marwah demokrasi. Jika lembaga negara atau bakal calon pemimpin daerah justru memanfaatkan pers untuk kepentingan tertentu, pers bisa kehilangan marwahnya yang berakibat pada hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pers di Indonesia.
Di Pilkada Kota Kotamobagu kata dia, saat ini dua petahana maju mencalonkan diri sebagai calon Walikota. Dia berharap Pers harus berada di tengah jika ada yang mengklaim bahwa salah satu keberhasilan pembangunan.
“Kalau ada keberhasilan pembangunan itu idak bisa itu dianggap sebagai keberhasilan calon A. Harusnya itu keberhasilan bersama-sama,” kata dia.
Dia berharap dengan pertemuan ini, sinergitas antara Panwaslu dan media terus terjalin untuk mengawasi jalan pesta demokrsi lima tahunan ini.
Penulis: Hasdy