TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Untuk meminimalisir terjadinya kecurangan saat Ujian Nasional (UN), soal peserta ujian tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), diacak. Soal yang terdiri dari lima paket dibagi secara acak. Selain itu setiap ruangan dibatasi hanya 20 siswa.
Ujian Nasional tingkat SMP secara serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia Senin (9/5) tak terkecuali di
kota Kotamobagu. Di mana 2.287 peserta ikut UN yang digelar serentak di 15 seklah negeri dan swasta yang ada di kota Kotamobagu.
Wakil Wali Kota Kotamobagu Djainuddin Damopolii saat membuka naskah ujian pada hari pertama yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Sekretaris dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kotamobagu Sair Lentang mengatakan, untuk meminimalisir terjadinya kecurangan saat ujian berlangsung, soal dibagi secara acak. Selain itu lanjut Sair, ruangan ujian juga dibatasi.
“Minimal 20 peserta yang di awasi oleh dua orang guru pengawas,” katanya.
Sair menjelaskan, hal ini dilakukan agar para peserta ujian tidak berlaku curang dan diharapkan dalam mengerjakan soal ujian dengan jujur.
Wakil Wali Kota Kotamobagu Djainuddin Dampolii meninjau langsung jalannya ujian sekaligus membuka naskah ujian. Ia berharap pelaksanaan ujian berjalan dengan aman dan lancar.
“Para siswa diharapkan dapat memanfaatkan waktu. Tenang dan berkonsentrasi dalam mengisi lembaran soal, sehingga bisa lulus seratus persen,” tuturnya.
Sejauh ini dinas pendidikan setempat belum mengetahui jumlah siswa yang tidak mengikuti ujian nasional. Sebab baru akan diketahui setelah selesai dilaksanakannya ujian di hari pertama. Selain itu diketahui pelaksanaaan UN tingkat SMP di Kotamobagu tercatat 2.287 siswa yang ada di 13 sekolah baik negeri maupun swasta. (Has)