TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Kendati aktivitas pasar senggol menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah telah selesai, namun banyak meninggalkan kesan buruk kepada pedagang dan juru parkir. Mulai dari pungutan jasa kebersihan, retribusi petugas pemadam kebakaran biaya listrik hingga minta jatah puluhan juta ke juru parkir.
Itu beredar berdasarkan surat pernyataan yang ditandatangani Lurah Kotamobagu dengan penangggungjawab parkir. Besaran yang diminta pihak kelurahan Kotamobagu tidak kecil, yakni mencapai sepuluh juta rupiah.
Surat pernyataan yang dibuat ditandatangani Lurah Kotamobagu Felly Novi Tandaju dengan kop surat resmi berlogo pemerintah Kota Kotamobagu dengan salah satu penanggungjawab parkir.
Ada tiga point yang tercantum dalam isi surat tersebut yang ditandatangai di atas meterai enam ribu . Yakni bersedia bertanggungjawab terhadap lahan parkir di area pasar senggol, bersedia bertanggungjawab terhadap keamanan rekan-rekan di area pasar Senggol dan bersedia melaksanakan tanggungjawab kepada pemerintah Kota Kotamobagu untuk menyetor uang sebesar Rp10.000.000 (Sepuluh Juta Rupiah) kepada Pemerintah Kota Kotamobagu selambat lambatnya tanggal 7 Juni 2019.
Menurut salah satu penanggungjawab parkir, tidak diketahui alasan permintaan uang 10 juta itu. Sebab tidak ada dasar hukum atau Perda yang mengatur tentang penyetoran uang untuk juru parkir di area pasar senggol, terlebih sifatnya hanya musiman.
Satu Lapak Dijual 7.5 Juta
Selain cerita soal setor dan minta jatah uang parkir, para pedagang yang berjualan di pasar Senggol mengaku resah dengan banyaknya pungutan. Di mana, selain telah membeli lapak yang sudah mencapai 7.5 Juta, muncul petugas dadakan untuk menagih. Mulai dari jasa kebersihan 50 ribu, Pemadam 50 ribu, dan biaya listrik 200 hingga 600 ribu rupiah.
Padahal berdasarkan Perwako yang ditetapkan, harga lapak berukuran 1×3 meter itu, hanya 450 ribu. Harga itu sudah termasuk retribusi jasa kebersihan, retribusi pemadam kebakaran, retribusi listrik serta retribusi di dinas perdagangan dan perindustrian.
Abdurahman Kasim salah satu pedagang pasar senggol mengaku kaget karena munculnya tagihan dari sejumlah petugas. Mulai yang mengaku dari petugas kebersihan, pemadam kebakaran hingga petugas yang menangani instalasi listrik. (**)