TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU —Pasangan calon walikota dan wakil walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara (NK STA) sudah menyiapkan agenda untuk mengundang 100 orang Mongondow sukses diperantauan.
Mereka diundang untuk meminta saran untuk membantu terkait program pembangunan Kota Kotamobagu ke depan.
Program ini merupakan rencana kerja 100 hari jika terpilih.
“Saya dengan Ibu Sri Tanti Angkara akan mengundang 100 orang Mongondow yang sukses diperantauan untuk meminta masukan tentang pembangunan Kota Kotamobagu ke depan,” ujar calon Walikota Kotamonagu Nayodo Koerniawan.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kotamobagu ini menjelaskan, agenda ini sudah dimasukan ke dalam program 100 hari kerja ketika dipercayakan masyarakat Kotamobagu di Pilkada 27 November mendatang.
Menurut Nayodo, membangun suatu kota, diharapkan menjadi Kota Berkelanjutan pada tahun 2045. Tidak hanya kota berkelanjutan, ide tentang kota masa depan juga banyak berkaitan dengan kota layak huni, kota hijau, kota tangguh, kota produktif dan ide-ide lainnya.
Selain mewujudkan impian tersebut, ada beberapa agenda yang berkorelasi dengan pencapaian kota berkelanjutan yaitu RPJMN 2024, SDGs 2030 dan NUA 2036.
” Selain membicarakan harapan kita akan kota masa depan, kita juga harus memahami posisi dan kondisi Kota Kotamobagu,” katanya.
Calon Wakil Walikota Sri Tanti Angkara menambahkan, NK STA akan menerapkan pola kerja Spirit Kabela atau Sistem Pembangunan Inklusif, Responsif, inisiatif dan Terencana Kerja Bersama Lebih Amanah.
Spirit Kabela memuat pelestarian adat budaya Mongondow, dengan program 30 persen bangunan milik pemerintah dan kompleks pertokoan yang ada di pusat kota, harus ada aksen kabela.
“Aksen Mongondow harus kita lestarikan baik di perkantoran maupun di pusat perbelanjaan,” kata STA.
Dia menilai pentingnya perkantoran dan pertokoan menerapkan Aksen Kabela sebagai bentuk pelestarian budaya, layaknta kota kota lain d Indonesia. (*)