TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Meriam tangan (petasan yang dibuat dari botol pelastik) yang bahan ledakan menggunakan bahan bakar Metanol atau Wood Alcohol (Spritus), saat ini mulai meresahkan. Dimana ledakan yang ditimbulkan tersebut acap kali menggangu konsentrasi pengendara motor atau mobil di jalan.
‘’Torang jaga ta kage dengan ini anak-anak jaga kase meletus dipinggir jalan (kami kadang terkejut dengan bunyi ledakan yang diledakan anak-anak ditepi jalan),’’ ujar Rahman, salah satu pengemudi motor.
Lanjut pria berpostur kecil ini berharap agar pihak Kepolisian dapat melakukan operasi terkait dengan petasan rakitan tersebut.
“Saya harap pihak Kepolisian dapat melakukan opererasi terkait dengan petasan rakitan tersebut, sebelum ada korban akibat petasan rakitan tersebut,” harap Rahman.
Kapolsek Urban Kotamobagu Kompol Effendy Tubagus S.sos, ketika dimintai tanggapan terkait hal tersebut berjanji akan menindaklanjuti hal tersebut.
‘’Nanti dalam waktu dekat ini kami akan turun melakukan razia di lapangan,’’ tegas mantan Kapolsek Modayag ini. (man)
Mungkin lebih baik kita harus tegas untuk mnyita smua bahan peledak yg mmbuat aktifitas kita terganggu.
Dan apa bila kdapatan mmbuat bhan peledak harus di anjurkan agar dapat di denda..