TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU —Kota Kotamobagu kembali menjadi saksi pertemuan yang sarat makna. Minggu (21/9) dini hari, sekitar pukul 00.30 WITA, seorang tokoh nasional hadir dengan wajah ramah dan senyum hangat. Dialah Komjen (Purn) Mathius Derek Fakhiri, purnawirawan Polri bintang tiga sekaligus politikus yang baru saja ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Gubernur Papua terpilih pada Pilkada 2024.
Kedatangan Mathius Fakhiri bukanlah bagian dari agenda politik atau kunjungan resmi dengan protokoler yang kaku. Ia hadir dengan niat sederhana, namun sarat nilai menjaga ikatan persaudaraan dengan adik angkatnya, Revan Sahputra Bangsawan (RSB).
Mobil yang ditumpanginya berhenti di depan kediaman RSB di Jalan Amal, Kelurahan Mogolaing, Kotamobagu. Dari balik pintu mobil, tampak sosok sang jenderal purnawirawan turun dengan senyum tulus. Sejurus kemudian, ia merengkuh tangan RSB dengan erat, penuh kehangatan. Momen itu seolah menghapus jarak dan waktu, menghadirkan kembali rasa kekeluargaan yang sudah terjalin sejak lama.
Suasana di rumah RSB pun berubah menjadi penuh keakraban. Tidak ada panggung besar, tidak ada seremoni megah. Yang ada hanyalah tawa, cerita, dan pelukan hangat di antara keluarga dan sahabat.
Kehangatan itu semakin terasa karena turut hadir Wali Kota Kotamobagu Wenny Gaib, Kapolres Kotamobagu AKBP Irwanto, S.I.K., dan Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf Fahmil Harris. Kehadiran para pejabat daerah ini menjadi bukti bahwa silaturahmi memiliki kekuatan untuk menyatukan banyak kalangan dalam suasana yang sederhana namun penuh penghormatan.
Bagi masyarakat yang sempat menyaksikan, pertemuan ini bukan sekadar kedatangan seorang gubernur terpilih. Ada pesan kuat yang terpancar bahwa persaudaraan adalah harta yang lebih berharga daripada jabatan, dan silaturahmi adalah jembatan yang melintasi batas wilayah, profesi, bahkan status sosial. Seorang Mathius Fakhiri, yang kini sedang berada di puncak karier politiknya, tetap menempatkan nilai kekeluargaan sebagai prioritas dalam hidupnya.
Pertemuan itu berlangsung hingga larut malam, namun jauh dari kesan formal. Justru dalam kesederhanaan itulah, kehangatan terasa begitu mendalam. Bukan jabatan atau status yang menonjol, melainkan kerendahan hati dan ketulusan seorang tokoh nasional yang tidak melupakan ikatan persaudaraan.
RSB sendiri mengaku sangat bahagia dengan kunjungan ini. “Bagi saya dan keluarga, kedatangan beliau adalah sebuah kehormatan besar. Di tengah kesibukannya yang luar biasa, beliau masih menyempatkan diri datang dan berkumpul bersama kami,” ungkapnya penuh haru.
Dari Kota Kotamobagu, pertemuan sederhana ini menyampaikan pesan yang lebih luas bagi kita semua bahwa jabatan hanyalah amanah yang datang dan pergi, sementara persaudaraan dan silaturahmi adalah nilai abadi yang selalu melekat dalam kehidupan manusia. (*)