TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Diusia satu tahun kepemimpinan pasangan walikota dan wakil walikota Kota Kotamobagu Tatong Bara dan Jainudin Damopolii dinilai belum ada apa-apanya pasca dilantik september tahun lalu. Sejumlah prestasi yang diklaim saat ini, dinilai bukan merupakan hasil karya pasangan yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) itu melainkan hasil karya wali kota sebelumnya.
“Satu tahun Kotamobagu dipimpin TB-JaDi –sebutan populis buat Tatong Bara-Jainuddin Damopolii, belum satupun karya yang dihasilkan,” ujar Ketua LSM Balangket Dolfie Paat Selasa (23/09/2014).
Bukti prestasi yang menjadi kebangaan warga Kota Kotamobagu lanjut Dolfie antara lain, penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup. Itu bukti di masa kepemimpinan era pemerintahan sebelumnya, yakni mampu meraih dua kali Piala Adipura berturut-turut. Setelah di tangan TB-JaDi, ternyata Kotamobagu hanya mampu meraih piagam. Itu berarti bukan prestasi maju, tapi mundur, sindir Dolfie.
” Apalagi prestasi yang digembar-gemborkan di media masa soal hasil opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK, kalau mau jujur, itu sebenarnya hasil kerja keras yang ditinggalkan Pak Djelantik. Dan itu realita yang kita lihat. Kan APBD yang dinilai oleh BPK adalah tahun anggaran 2013,” tambah dia.
Bukan hanya itu, soal pembangunan Mesjid Raya Baitul Makmur (MRBM), menurut Dolfie, malah dihentikan oleh TB-JaDi tanpa alasan yang dapat diterima dengan akal sehat.
“Jadi kalau ada yang bilang satu tahun banyak keberhasilan, itu fakta yang diputar-balikkan. Belum ada karya yang dihasilkan dan patut dibanggakan dari mereka. Kotamobagu bukan malah lebih maju malahan hanya jalan di tempat, alias mundur,” pungkas Dolfie. (Has)