TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota Kotamobagu dalam waktu dekat akan segera mengoperasikan lima unit bus sebagai transportasi penumpang di dalam kota. Pengoperasian bus itu, rencananya, setelah pembangunan 20 unit Shelter selesai.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kotamobagu Nasli Paputungan, ada 20 unit shelter yang sedang dikerjakan. Tujuan dari penyediaan Shelter, yakni untuk mengangkut atau menurunkan penumpang.
“Pengoperasian lima unit bus, setelah pembangunan shelter selesai,” kata Nasli Selasa (28/8/2018).
Nasli menjelaskan, pengoperasian lima bus itu hanya di dalam kota saja. Nantinya pengoperasin bus, sesuai dengan jalur yang telah ditentukan.
Rute yang akan dilalui untuk transportasi bus ini dimulai dari Terminal Bonawang, Lapangan Mokonai tembus Mongondow, Molinow, Matali dan terakhir Pombudayaan, kemudian berbalik mengikuti jalur tersebut.
Ia menambahkan, kehadiran bus dalam kota, bisa menjadi pilihan bagi masyarakat. Karena sampai saat ini masih mengunakan bentor sebagai alat transportasi.
Sedangkan tarif, rencananya masih akan menggunakan peraturan walikota (Perwako). Nasli sendiri belum menjelaskan soal berapa tariff jauh dekat yang akan ditetapkan. Namun jika memang waktu masih panjang, bisa dipastikan akan segera dibuatkan peraturan daerah (Perda).
Sementara para pengemudi becak motor (Bentor) di Kota Kotamobagu mengaku terancam kehidupannya, menyusul akan dioperasikannya bus milik pemerintah itu.
Anto, salah seorang pengemudi bentor mengaku terancam pendapatannya dengan hadirnya bus.
Setiap harinya rata-rata pendapatan kotor mencapai 120 hingga 135 ribu. Untuk setor kepemliki Bentor 50 ribu dipotong bensin 20 ribu dan sisanya 50 ribu.
“Jadi kalau dioperasikannya bus, tentu akan mengancam pendapatan kami,” ujar pria dua anak ini.
Anto satu dari dua ribu pengemudi Bentor ini berharap, pemerintah lebih bijak lagi dalam menetapkan kebijakan. Sebab jika berhenti sebagai pengemudi Bentor, dia sendiri masih binggung untuk mencari pekerjaan.
Penulis: Hasdy