TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Bila nantinya sudah ada kejelasan terkait TPS khusus bagi para penghuni rumah tahanan negara (Rutan), yang akan menggunakan hak politiknya pada Pemilu 2014, tidak ada masalah. Penegasan tersebut disampaikan langsung Kepala Rutan Kotamobagu, Amry.
Menurut Amry, sebagaimana dikutip Acip Rasidi, saat pemilihan gubernur Sulawesi Utara dan walikota Kotamobagu beberapa waktu lalu, Rutan juga sudah melaksanakan pemungutan suara.
“Karena itu kami siap-siap saja kalau memang harus ada TPS khusus di Rutan,” tegas Acip.
Acip menambahkan, sebaiknya pelaksana pemungutan suara adalah orang yang memahami kondisi dalam Rutan. Ini penting agar ketika ada sesuatu dengan penghuni Rutan semuanya bisa diatasi dengan baik.
“Kami juga berharap tidak perlu ada calon legislatif (caleg) yang melakukan sosialisasi di Rutan. Sebab pengalaman lalu terjadi kubu-kubuan dan sempat memanas antar tahanan dan penghuni Rutan,” jelas Acip.
KPU Kotamobagu sendiri hingga kemarin masih menunggu informasi lanjut dari KPU RI terkait dengan TPS Khusus, mengingat sangat beresiko bila warga binaan di Rutan harus memilih di luar Rutan.
“Ditakutkan terjadi apa-apa atau para tahanan melarikan diri. Ini yang harus dihindari,” kata Asep Sabar, komisioner KPU Kotamobagu saat mendatangi Rutan terkait dengan perbaikan data pemilih warga Rutan Kotamobagu.
Soal data, lanjut Asep, pihak KPU masih mempelajari regulasi yang berlaku jangan sampai salah memutuskan berdampak pada sengketa pasca pemilu mendatang.
“Kami terus berkoordinasi, terutama dengan KPU RI dan KPU Provinsi Sulut. KPU Kotamobagu juga berkoordinasi dengan KPU se-BMR mengingat warga Rutan terbanyak justru dari luar Kotamobagu,” pungkas Asep.
Editor Hasdy Fattah