TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Genap sebulan rekrutmen Panitia Adhoc digelar. Senin (18/05/15) gelaran tersebut resmi ditutup dengan pelantikan Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Sebagaimana komitmen saat fit and propertest, mereka sudah bertekad bulat akan kerja maksimal dan sepenuh waktu. Kami tunggu janji-janji itu,” kata Nayodo Koerniawan, Ketua KPU Kotamobagu, saat melantik 99 orang PPS se-Kota Kotamobagu, Senin (18/5/).
Tak hanya janji-janji lisan, lanjut Nayodo, KPU Kotamobagu juga menyodorkan pakta integritas kepada seluruh PPS yang dilantik.
“Pakta integritas ini penting, agar ketika mereka melakukan kesalahan atau mengabaikan pekerjaannya, maka ada alasan KPU Kotamobagu untuk memberikan sanksi atau bahkan menggantinya,” tegas Nayodo.
Nayodo berharap pengalaman buruk yang terjadi selama pilkada maupun pemilu lalu tidak terjadi lagi.
“Berbagai kesalahan yang dilakukan oleh PPS berdampak pada kinerja KPU secara keseluruhan. Untuk itu tidak ada alasan untuk bermain-main dengan pekerjaannya sebagai PPS,” kata dia.
Sementara itu, Ardiles Mewoh Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Utara yang hadir pada acara pelantikan PPS tersebut mengatakan, pihaknya sebagai penanggungjawab Pilgub Sulut tahun 2015 kali ini amat berharap PPS bersama PPK bisa bekerjasama mensukseskan jalannya Pilgub di daerah ini.
“Komisioner KPU Kotamobagu yang dinobatkan sebagai KPU kabupaten/kota berintegritas nasional harus menunjukkan semangat itu ke PPS dan PPK. Karena kesuksesan KPU juga tergantung dari kinerja PPS dan PPK,” tegas Ardiles.
Kepada seluruh jajarannya di tingkat Kotamobagu, Ardiles memberikan motivasi dan semangat agar pelaksanaan Pilgub Sulut di daerah ini bisa lebih baik dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara.
“Ada hal menarik dan tidak dilakukan di daerah lain, yakni penandatanganan pakta integritas. Dengan demikian sudah jelas bahwa sebagai penyelenggara PPS dan PPK akan berkerja dengan baik dan menjaga norma-norma integritas,” pungkasnya (**)