TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Pemerintah Kota Kotamobagu menargetkan pada 2017 nanti, Kotamobagu menjadi kota sehat. Mewujudkan itu, Pemkot terus melakukan pembinaan terkait pentingnya kesehatan mulai tingkat desa/keluarahan hingga Kecamatan.
“Pembinaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan semangat akar rumput yang pada dasarnya terwujudnya Indonesia Sehat itu adalah dari Desa dan Kelurahan yang sehat,” ujar Walikota Kotamobagu Tatong Bara.
Walikota juga menekankan agar pemerintah desa dan kelurahan hingga kecamatan, terus intens melakukan pembinaan dan menjembatani segala persoalan di tengah masyarakat. Serta meningkatkan peranan masyarakat dalam mewujudkan Kotamobagu sehat mulai dari lingkup terkecil, hingga nanti terlaksananya tatanan kota sehat menuju Kotamobagu Sehat 2017.
“Harapan kita benar-benar tercipta perilaku masyarakat yang proaktif untuk meningkatkan kondisi masyarakat dan mencegah ancaman timbulnya berbagai macam penyakit, serta terwujudnya perilaku masyarakat yang bebas pencemaran, pemukiman sehat, tata ruang yang sesuai, dan saling tolong menolong dalam mewujudkan pola hidup sehat,” jelasnya.
Indikator Kotamobagu menuju kota Sehat yakni sudah dilaksanakan deklarasi stop buang air besar sembarangan (Stop BABS) di Desa Sia, pertemuan pada hari kesehatan nasional (HKN) ke 52 serta pada upacara kenegaraan.
Walikota mencanangkan serta menargetkan untuk bidang kesehatan tahun 2017 Kotamobagu harus Kota Sehat, dimana untuk penyelenggaraan kota sehat dilaksanakan pada tahun ganjil.
“Kota Sehat merupakan hal yang prinsip harus diraih karena ini merupakan prestasi tertinggi di bidang kesehatan secara nasional,” tuturnya.
Untuk fasilitas kesehatan saat ini sudah sangat menunjang disetiap desa/kelurahan. Termasuk pos kesehatan desa (poskesdes) serta puskesmas pembantu (pustu), serta 2 (dua) puskesmas rawat inap plus dan 3 (tiga) puskesmas rawat jalan yang disempurnakan dengan rumah sakit umum daerah (RSUD) Kotamobagu. (**)