TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Pemerintah dan masyarakta di Kota Kotamobagu boleh berbangga. Di mana, Kota yang hanya luasnya 86 kilometer persegi ini, akan dijadikan sebagai pusat balai benih ikan hias se-Sulawesi.
Hal itu dikatakan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut Ronal Sorongan saat pelaksaan rapat temu koordinasi dan rapat kerja teknis bersama dinas kelautan dan perikanan dan badan pelaksana penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (BP4K) se-Sulut di Hotel Tamasya Kotamobagu Kamis (9/4/2015).
“Kenapa ditetapkan Kotamobagu sebagai pusat balai benih ikan Hias, karena ketersediaan lahan sangat siap, serta ketersediaan ikan air tawar di Kotamobagu sudah sangat menjamin. Selain itu, selama ini konsep yang ada di Sulut baru ada kota Bunga yakni Tomohon. Nah, untuk Kotamobagu pasti akan dikenal dengan kota ikan Hias,” kata Ronal.
Kesiapan itu lanjut Ronal, pada pembahasan APBD perubahan provinsi, sudah akan dianggarkan pada tahun. “Untuk awal penganggaran pertama akan kita siapkan,” katanya.
Dia menjamin, dengan masuknya program balai benih ikan hias, tak akan mengganggu para petani ikan air tawar yang ada di Kotamobagu. Apaterlebih walikota Tatong Bara lulusan di ilmu perikanan.
“Justru untuk potensi ikan air tawar Kotamobagu, over kapasitas. Sehingga mencari konsep baru,” tambah dia.
Untuk pengembangan ikan hias nantinya, nantinya pemerintah akan menyiapkan induk ikan hias, dan kemudain dilakukan pembibitan dan bibitnya akan disalurkan ke masyarakat. Selain itu dalam penganggaran dalam APBDP nanti, akan disiapkan mesin pembuat pakan ternak.
Wali kota Kotamobagu Tatong Bara menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi. Dia mengatakan, Kotamobagu akan sangat menjadi kota ikan Hias se Sulawesi.
Dia mengatakan kesiapan menjadi daerah pengahasil ikan hias sudah siap. Di mana, ketersediaan lahan yang berada di Desa Bungko cukup memadai. “Meski Kotamobagu tak memiliki laut, namun potensi ikan air tawar sangat menjanjikan. Dengan luas lahan pertanian perikanan hanya 350 hektar, yang dikelolah oleh 990 kelompok budidaya, tentu akan sangat mendukung,” kata Tatong.
Saat ini ketersediaan lahan yang ada di Desa Bungko sudah sangat mendukung. Artinya tinggal menungguh bibit induk ikan hias. “ Pertemuan ini merupakan momentum dan sangat ditunggu-tunggu oleh petani ikan air tawar. Tentu dengan program ini akan memajukan perekonomian masyarakat yang ada, lebih khusus para petani ikan,” pungkasnya. (Has)