TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Kotamobagu periode 2025–2029, Moh Novrizal Binjindan, menegaskan komitmennya untuk memajukan dunia catur daerah melalui dua program unggulan, yakni “Catur Masuk Sekolah” dan “Catur Masuk Desa.”
Kedua program ini menjadi bagian penting dari strategi pembinaan dan regenerasi atlet catur di tingkat lokal.
Novrizal mengatakan, pembinaan usia dini dan perluasan jangkauan olahraga catur hingga ke pelosok desa adalah langkah nyata dalam mencetak generasi baru pecatur berbakat dari Kotamobagu.
“Kami ingin menjadikan sekolah dan desa sebagai wadah awal lahirnya pecatur muda. Dari sinilah kita membangun regenerasi atlet secara berkelanjutan,” ujarnya.
Program “Catur Masuk Sekolah” dirancang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan pemerintah daerah. Tujuannya agar catur dapat diajarkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, sekaligus menjadi sarana melatih konsentrasi, disiplin, dan berpikir strategis di kalangan pelajar.
Sementara itu, “Catur Masuk Desa” akan melibatkan pemerintah desa dan komunitas lokal untuk menggali potensi pecatur di pedesaan.
Melalui kegiatan turnamen tingkat desa, pelatihan dasar, dan pembinaan rutin, Percasi berharap dapat menemukan bibit atlet potensial dari wilayah yang selama ini belum terjangkau.
“Kita ingin catur berkembang di semua lapisan masyarakat, bukan hanya di pusat kota. Desa-desa juga punya potensi besar, tinggal bagaimana kita hadir untuk membinanya,” tambahnya.
Selain fokus pada pembinaan, Percasi Kotamobagu juga menargetkan perolehan medali pada Porprov Sulut 2025.
Langkah persiapan tengah dilakukan melalui penjaringan atlet dan uji tanding di berbagai daerah, termasuk rencana try out ke Manado.
Novrizal menegaskan, seluruh program kerja yang disusun berlandaskan pada semangat “Gens Una Sumus” — moto Federasi Catur Dunia (FIDE) yang berarti “Kita adalah satu keluarga.”
Semangat ini diharapkan menjadi landasan bagi seluruh anggota Percasi untuk bekerja dengan kebersamaan dan sportivitas.
“Catur bukan sekadar permainan strategi, tapi juga cara membangun karakter, disiplin, dan rasa persaudaraan. Dari Kotamobagu, kita ingin lahir pecatur yang bisa berprestasi di tingkat nasional hingga internasional,” kata Novrizal.
Dengan visi menjadikan Percasi sebagai wadah menggali potensi dan prestasi, pengurus bertekad menciptakan organisasi yang solid, profesional, dan berdaya saing.
Selain membangun pembinaan berjenjang, Percasi Kotamobagu juga berencana mendirikan kantor sekretariat tetap sebagai pusat koordinasi dan aktivitas organisasi.
“Langkah-langkah ini adalah pondasi untuk masa depan catur Kotamobagu. Kita ingin melahirkan atlet hebat sekaligus membangun organisasi yang kuat,” pungkasnya.(*)






