TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU–Ada pemandangan menarik di kompleks kantor Sekretariat KPU Kotamobagu, pasca-pencoblosan Pemilu 9 April lalu. Beberapa hari terakhir, kantor ini mulai didatangi sejumlah calon anggota legislatif (caleg).
Caleg yang bertamu ini rata-rata bukan mereka yang posisinya sudah aman. Akan tetapi, para caleg yang datang ini posisinya hampir dapat dipastikan gagal merebut salah satu kursi empuk DPRD Kotamobagu. Kedatangan mereka pun membawa satu maksud: mencari suaka alias “bantuan” dari KPU, agar dapat diloloskan sebagai peraih kursi.
“Ketua ada?” begitu pertanyaan yang selalu diajukan oleh para caleg itu, saban kali bertamu ke Sekretariat KPU Kotamobagu, di kawasan eks kantor Bupati Bolmong Jalan Brigjen Katamso-Kelurahan Kotobangon.
Ketua yang dimaksud mereka adalah Kketua KPU Kotamobagu Nayodo Koerniawan. Tapi apa daya, keinginan mereka dapat dipastikan tidak akan terwujud.
“ Para caleg gagal yang meraih kursi, datang minta tolong ke saya, untuk mendongkrak suara mereka supaya bisa meraih kursi. Sudah pasti saya menolak. Kalau dipenuhi, itu sama saja dengan mereka menyuruh saya berbuat kejahatan,” tegas Nayodo Koerniawan, Senin (14/04) kemarin.
Siapa saja caleg gagal yang minta suaka itu? Ia enggan menyebutkannya. “Saya kira Anda sudah melihat sendiri, siapa-siapa mereka. Tapi mungkin tidak usah ditulis nama mereka, nanti mereka akan lebih malu lagi. Sudah gagal meraih kursi, terus sekarang menyuruh orang lain berbuat salah. Padahal mereka mungkin yang tidak mampu merebut simpati pemilih, sehingga tidak mendapat suara signifikan,” pungkas Nayodo.(Has)