TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU — Sikap DPP Hanura sangat jelas untuk memberikan sanksi bagi kader yang tidak loyal alias membangkang. Terlebih dalam menghadapi kontestasi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2024.
Wakil Ketua OKK DPP Hanura Irjenpol Purn Syafrizal Ahiar sudah menegaskan, setiap pemegang surat tugas merupakan perwujudan dari sikap politik DPP. Artinya
kader diwajibkan untuk mengamankan setiap keputusan pimpinan pusat, termasuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu 2024.
“Seseorang pemegang surat tugas, wajib dikawal oleh kader di daerah ,” tegas Wakil Ketua OKK DPP Hanura Irjenpol Purn Syafrizal Ahiar awal Juli lalu.
Hal itu menyusul muncul isu jika Ketua DPD Hanura Kotamobagu Agus Supriyanta membangkang dari intruksi tersebut.
Surat tugas yang diamanatkan ke Sri Tanti Angkara (STA), terkesan diabaikan. Sejak mendapat surat tugas untuk turun bersosialisasi dan konsolidasi, Agus Supriyanta dan Jayadi Paputungan tidak lain caleg terpilih, terkesan menghindar. Sepuluh hari lebih turun bersosialisasi ke semua elemen masyarakat di Kotamobagu, hanya beberapa orang kader Hanura saja yang terlihat mendampingi STA. Selebihnya hanya para tim dan simpatisan. Agus dan Jayadi tidak rerlihat. Sikap inilah yang menimbulkan tanda tanya hingga memicu sikap DPP.
Wakil Ketua OKK DPP Hanura Irjenpol Purn Syafrizal Ahiar menegaskan, pengurus di daerah wajib melaporkan ke DPP apa yang dikerjakan bakal calon pemegang surat tugas di daerah.
“Laporan itu akan menjadi dasar DPP untuk melakukan evaluasi,” tegasnya.
“Kalau yang bersangkutan tidak melaksanakan tugas Partai, maka saya selaku Waketum Bidang OKK juga Ketua Tim TPPP Pusat Partai Hanura, akan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas mereka,” tandasnya.
Terpisah Ketua DPD Hanura Kotamobagu Agus Supriyanta membantah dituding membangkang atas intruksi DPP. Ia beralasan belum turun mendampingi STA, karena masih sibuk dengan urusan lain.
“Tidak membangkang, cuma masih ada urusan lain,” kata Agus.
Sebagai kader lanjut Ketua Komisi I DPRD Kotamobagu ini, wajib untuk mengamankan apa yang menjadi intruksi partai. Namun meski diakui belum sempat dampingi STA.
“Kan masih ada waktu, saya juga disibukan dengan tugas lain,” tandasnya berlalu. (*)