TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Warga Kotobangun yang berada di jalan Siliwangi, Kecamatan Kotamobagu Timur, akhirnya menanam tiga pohon pisang di tengah jalan. Warga kesal karena jalan yang rusak dari hampir 15 tahun lalu, tak kunjung diperbaiki.
Aksi ini merupakan kekesalan warga yang tinggal di jalan itu. Sebab, jalan yang hanya sekitar 300 meter itu rusak parah namun tak kunjung ada perhatian.
“Beberapa kali jalan diukur, dipotret, tapi tak kunjung diperbaiki,” kata Ros Lasabuda salah satu warga yang tinggal di jalan itu.
Dedi Pinontoan, Ketua Karang Taruna Kelurahan Kotobangun mengatakan, penanaman pisang tersebut spontan. “Sebelum Salat Zuhur, kami bersih-bersih masjid, kemudian warga berinisiatif menempatkan pohon pisang,” kata Dedi.
Menurut dia, hanya jalan sepanjang 300 meter saja yang belum tersentuh. Padahal, berada di tengah kota dan termasuk jalur yang ramai. Dedi mengatakan, lalu lintas kendaraan akan meningkat jelang dan selama Ramadan nanti.
“Di sini ada Masjid Baiturrahim yang menjadi pusat kegiatan ibadah. Biasanya jalan ini diperbaiki oleh remaja masjid dan Karang Taruna. Jalan ditambal dengan sirtu. Namun, kalau cuma sirtu bertahan berapa lama? Pasti cepat rusak kembali,” kata dia.
Dedi mengatakan, warga berencana menutup akses jalan, bila tak kunjung diperbaiki. Aksi warga tersebut rupanya mendapat dukungan dari beberapa pengendara yang melintas. Dari atas kendaraan, beberapa sopir bentor pengendara lainnya menyatakan dukungan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kotamobagu, Sande Dodo menjelaskan, sarana itu merupakan jalan provinsi. Pemerintah Kota (Pemko) Kotamobagu tidak mempunyai kewenangan untuk begitu saja memperbaiki jalan tersebut.
“Namun, Pemko Kotamobagu melalui Wali Kota sudah mengusulkan ke balai provinsi yang menangani persoalan jalan-jalan provinsi dan nasional untuk memperbaiki jalan. Kami tinggal menunggu jawabannya,” kata Dodo. (Has)